Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Booster dari 7 Vaksin Ini Diklaim Tingkatkan Kekebalan terhadap Covid-19

Kompas.com - 27/12/2021, 12:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh booster vaksin Covid-19 diklaim dapat meningkatkan kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan virus corona itu.

Meski begitu, hasilnya bervariasi tergantung pada kombinasi vaksin, menurut laporan jurnal media terkemuka The Lancet pada Jumat (3/12/2021).

Juni lalu para peneliti di Inggris mengamati sekitar 3.000 orang untuk membandingkan berbagai kombinasi vaksin dan efeknya setelah dosis ketiga.

Baca juga: Perancis Sarankan Vaksin Booster Covid-19 Disuntik 3 Bulan Setelah Dosis Pertama

Pasien-pasien dalam penelitian tersebut sudah divaksinasi penuh baik dengan vaksin AstraZeneca atau vaksin Pfizer/BioNTech.

Setidaknya dua bulan setelah dosis kedua vaksin Pfizer dan tiga bulan usai penyuntikan vaksin AstraZeneca, mereka menerima dosis ketiga dari salah satu kedua vaksin itu, atau dari CureVac, Moderna, Novavax, Valneva, dan Janssen.

Adapun sejumlah peserta lainnya menerima plasebo.

Di hampir semua pasien kecuali yang menerima plasebo, peserta menghasilkan peningkatan respons antibodi. Pengecualian hanya terjadi pada peserta yang awalnya disuntik vaksin Pfizer lalu booster-nya Valneva, yang tidak menunjukkan perbedaan nyata.

“Semua vaksin yang meningkatkan kekebalan melakukannya pada orang yang lebih tua dan lebih muda; namun, ada perbedaan nyata dalam respons antara vaksin booster spesifik, konsisten dengan data lain dari studi non-acak,” kata studi tersebut yang dikutip AFP.

Ada beberapa batasan untuk penelitian ini.

Dosis ketiga diberikan segera setelah dosis kedua, kadang-kadang lebih sedikit rentang waktunya daripada antara dosis pertama dan kedua.

Penelitian ini juga hanya mengukur respons imun subyek, tidak menguji kemanjuran nyata mereka terhadap infeksi Covid-19 atau tingkat keparahan penyakit.

Tindak lanjut pada subyek akan melihat tingkat kekebalan mereka antara tujuh dan delapan bulan setelah dosis pertama, dengan hasil yang diperkirakan terlihat tahun depan.

Studi booster vaksin Covid-19 ini juga melihat efek samping, yang dikatakan bervariasi dalam intensitas, tetapi dianggap dapat diterima terlepas dari kombinasinya.

Baca juga: AstraZeneca Klaim Vaksin Booster-nya Ampuh Lawan Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com