Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Kembali Nyalakan “Matahari Buatan”

Kompas.com - 23/12/2021, 15:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com – China kembali menyalakan salah satu proyek “matahai buatan” pada Desember.

Matahari buatan tersebut dinyalakan untuk pengujian baru guna mencapai suhu yang lebih tinggi dan durasi yang lebih lama.

Laporan mengenai penyalaan matahari buatan bernama Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) tersebut diwartakan Xinhua pada Selasa (21/12/2021).

Baca juga: Matahari Buatan China Catat Rekor Baru, Pertahankan 120 Juta Derajat Celsius dalam 100 Detik

Melansir CGTN, EAST merupakan reaktor fusi nuklir yang digadang menjadi sumber energi masa depan.

Perangkat tersebut memanfaatkan medan magnet untuk menghasilkan plasma panas dari fusi nuklir.

Sebelumnya, pada Mei, EAST juga diuji danmenghasilkan suhu 120 juta derajat Celsius selama 101 detik.

Pada Juni, EAST kembali diuji dan menghasilkan suhu 160 juta derajat Celcius. Suhu yang dihasilkan ini sepuluh kali lebih panas dari matahari.

Baca juga: Membandingkan Matahari Buatan Korsel dan China, Apa Bedanya?

Melansir RT, EAST dirancang untuk meniru proses fusi nuklir yang dilakukan oleh matahari.

Sejak pertama kali beroperasi, EAST telah menjadi platform uji terbuka bagi para ilmuwan China dan internasional untuk melakukan eksperimen terkait fusi nuklir.

Pada pengujian putaran terbaru, EAST bakal dilengkapi dengan generator panas yang telah di-upgrade.

Seorang peneliti di Akademi Ilmu Pengetahuan China (ASIPP) Qian Jinping menuturkan bahwa pengujian tersebut diperkirakan akan berlangsung selama setengah tahun.

Baca juga: [VIDEO] Detik-detik Matahari Buatan Korsel Menyala dan Pecahkan Rekor Dunia

Selain EAST, China juga tengah membangun fasilitas penelitian untuk inkubasi teknologi inti yang terkait dengan fusi nuklir.

Fasilitas tersebut dinamakan Comprehensive Research Facility for Fusion Technology (CRAFT).

CGTN melaporkan, CRAFT akan menjadi platform di mana para insinyur bakal mengembangkan dan menguji komponen utama reaktor fusi.

ASIPP mengatakan, CRAFT tersebut diharapkan selesai sekitar 2024.

Baca juga: Pertahankan Suhu Tinggi 20 Detik, Matahari Buatan Korea Cetak Rekor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com