Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Desember 1988: Pengeboman Pesawat Pan Am di Langit Lockerbie

Kompas.com - 21/12/2021, 13:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Sekitar pukul 19.00 pada tanggal 21 Desember 1988, penerbangan maskapai Pan Am 103, yang membawa Boeing 747 dalam perjalanan ke New York City dari London, meledak di atas Lockerbie, Skotlandia.

Dilansir Britannica, saat itu, pesawat telah mencapai ketinggian sekitar 31.000 kaki atau 9.500 meter, dan sedang bersiap untuk penerbangan bagian laut.

Lalu tiba-tiba, sebuah bom yang diaktifkan pengatur waktu meledak.

Baca juga: Seorang Pria Terbukti Rencanakan Pengeboman Pesawat Etihad Airways

Bom tersebut, dibuat dengan bahan peledak Semtex plastik yang tidak berbau, disembunyikan di dalam pemutar kaset yang disimpan di dalam koper.

Ledakan itu menghancurkan pesawat menjadi ribuan bagian yang mendarat di area seluas sekitar 850 mil persegi.

Total 259 penumpang dan awak tewas. Puing-puing yang jatuh menghancurkan 21 rumah dan menewaskan 11 orang lagi di darat.

Meskipun penumpang pesawat berasal dari 21 negara, mayoritas adalah warga Amerika.

Serangan itu pun lantas meningkatkan ketakutan akan terorisme di AS.

Penyelidik percaya bahwa dua agen intelijen Libya bertanggung jawab atas pengeboman tersebut.

Baca juga: Membedah Mitos Ledakan Pesawat Luar Angkasa Challenger pada 33 Tahun Silam

Banyak yang berspekulasi bahwa serangan itu merupakan pembalasan atas kampanye pengeboman AS tahun 1986 terhadap ibu kota Libya, Tripoli.

Pemimpin Libya Muammar al-Qaddafi menolak menyerahkan kedua tersangka. Akibatnya, Amerika Serikat dan Dewan Keamanan pbB menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Libya.

Pada tahun 1998, Qaddafi akhirnya menerima proposal untuk mengekstradisi para pria tersebut.

Pada tahun 2001, setelah penyelidikan yang melibatkan wawancara 15.000 orang dan pemeriksaan 180.000 bukti, Abdelbaset Ali Mohmed al-Megrahi dihukum karena pengeboman.

Baca juga: PM Rusia: Bom Mungkin Telah Ledakan Pesawat Metrojet

Dia dijatuhi hukuman 27 tahun penjara. Pria lainnya, Lamin Khalifa Fhimah, dibebaskan.

Pemerintah Libya akhirnya setuju untuk membayar ganti rugi kepada keluarga korban serangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Britannica
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com