Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pengungsi Banjir Bandang Malaysia Naik Jadi 50.000 Orang

Kompas.com - 20/12/2021, 17:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,The Star

MALAYSIA, KOMPAS.com – Jumlah warga yang mengungsi akibat banjir bandang Malaysia dilaporkan terus naik.

Pada Senin (20/12/2021), lebih dari 50.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Malaysia. Jumlah ini lebih banyak dari hari sebelumnya yang mencapai sekitar 30.000 orang.

Banjir bandang Malaysia bahkan dilaporkan juga menyebabkan sedikitnya tujuh orang tewas per Senin ini.

Baca juga: Banjir Malaysia Terparah dalam Beberapa Tahun, 30.000 Orang Dievakuasi

Pada akhir pekan lalu diketahui hujan deras terjadi di sebagian wilayah Malaysia hingga menyebabkan sungai meluap, membanjiri wilayah kota maupun desa, dan memutus jalan utama.

Banjir ini juga membuat bnyak pengendara terjebak di kendaraan mereka selama berjam-jam.

Dikutip dari Kantor Berita AFP, Senin, jumlah pengungsi di seluruh negeri Malaysia naik menjadi sekitar 51.000 pada Senin.

Hal ini merujuk pada data resmi dari pemerintah Malaysia dengan daerah yang paling parah terkena dampak adalah negara bagian timur Pahang.

Di mana, di negara bagian tersebut ada sekitar 32.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Negara bagian Selangor di sekitar ibu kota Kuala Lumpur juga terkena dampak parah banjir Malaysia.

Tujuh orang dipastikan tewas di Selangor, menurut petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan yang dikutip di surat kabar The Star.

Baca juga: Korban Tewas akibat Banjir Bandang Malaysia Mulai Ditemukan

Dengan adanya laporan orang hilang, jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.

Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan puluhan ribu petugas layanan darurat dan personel militer telah dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan korban banjir bandang Malaysia.

Sementara itu, seorang siswa, Eyilavarasi Magesuaran mengenang saat rumahnya terendam banjir di kota Shah Alam yang dilanda bencana banjir pada Minggu pagi.

"Air mengalir ke rumah kami dari belakang dan samping, menjebak kami di dalam," kata wanita berusia 21 tahun itu kepada AFP.

Dia mengaku sangat ketakutan akan tenggelam.

Halaman:
Sumber AFP,The Star
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com