Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2021, 12:58 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia mengirim sepasang pembom jarak jauh berkemampuan nuklir untuk berpatroli di langit Belarus pada Sabtu (18/12/2021).

Misi ini dimaksudkan untuk menekankan hubungan pertahanan yang erat antara kedua sekutu, di tengah ketegangan dengan Barat.

Baca juga: Jika Ukraina Diserang Rusia, Sangat Tak Mungkin Inggris Kirim Pasukan

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dua pesawat pembom serangan strategis Tu-22M3 berlatih “melakukan tugas bersama dengan angkatan udara dan pertahanan udara Belarusia.”

Jet tempur Su-30 yang dipasok Rusia ke Belarus mengawal para pembom.

Patroli empat jam pada Sabtu (18/12/2021) menandai misi ketiga Rusia di Belarus sejak bulan lalu dan berlangsung di tengah kekhawatiran Barat atas penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina.

Moskwa membantah menyembunyikan rencana untuk menyerang Ukraina, dan menekan Amerika Serikat untuk jaminan keamanan yang akan mengecualikan NATO memperluas ke Ukraina atau menyebarkan senjata di sana.

AS dan sekutunya hampir pasti menolak tuntutan Moskwa.

Baca juga: Biden: Rusia Akan Membayar Harga yang Mengerikan Jika Serang Ukraina

Beberapa pejabat Ukraina telah menyuarakan keprihatinan, Rusia mungkin menggunakan Belarus sebagai pangkalan untuk menyerang negara mereka dari utara.

Di tengah ketegangannya sendiri dengan Uni Eropa, Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan bulan lalu bahwa negaranya akan siap menjadi tuan rumah senjata nuklir Rusia.

Uni Eropa menuduh Lukashenko yang otoriter mendorong para migran dan pengungsi, untuk menggunakan negaranya sebagai pintu belakang untuk secara ilegal memasuki negara-negara tetangga anggota Uni Eropa: Polandia, Lithuania dan Latvia.

Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap pemerintah Lukashenko karena tindakan kerasnya terhadap perbedaan pendapat internal setelah pemilihan kembali Lukashenko pada 2020 yang disengketakan.

Pemimpin Belaru itu tidak akan merinci senjata Rusia seperti apa yang bersedia diakomodasi oleh Belarus. Tapi dia mencatat bahwa negara bekas Soviet itu telah dengan hati-hati memelihara infrastruktur militer yang diperlukan sejak zaman Uni Soviet.

Baca juga: Tentara Ukraina Tewas Saat Bertempur Lawan Separatis Pro-Rusia, Ketegangan dengan Moskwa Meningkat

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menggambarkan tawaran Lukashenko sebagai "peringatan serius yang didorong oleh kebijakan Barat yang sembrono."

Diplomat top Belarus, Vladimir Makei, mendukung pernyataan Lukashenko dalam sebuah wawancara yang dirilis Sabtu (18/12/2021).

Dia mengatakan Belarus bisa setuju untuk menjadi tuan rumah senjata nuklir, sebagai bagian dari tanggapannya terhadap kemungkinan kegiatan NATO di Polandia.

Menggemakan kekhawatiran Rusia tentang hubungan yang tumbuh antara Ukraina dan NATO, Makei mengatakan aliansi militer Barat membuat Ukraina menjadi "jembatan melawan Rusia."

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Malaysia dan Indonesia Cari Teman untuk Lawan UU Deforestasi Uni Eropa

Malaysia dan Indonesia Cari Teman untuk Lawan UU Deforestasi Uni Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-644 Serangan Rusia ke Ukraina: Restu Turkiye untuk Swedia | Avdiivka Diberondong 1.000 Peluru

Rangkuman Hari Ke-644 Serangan Rusia ke Ukraina: Restu Turkiye untuk Swedia | Avdiivka Diberondong 1.000 Peluru

Global
[POPULER GLOBAL] Raja Malaysia dan Pangeran Monako Minum Cendol di Warung | Hamas Undang Elon Musk

[POPULER GLOBAL] Raja Malaysia dan Pangeran Monako Minum Cendol di Warung | Hamas Undang Elon Musk

Global
Rusia Tingkatkan Serangan ke Avdiivka Ukraina, Tembakkan 1.000 Peluru

Rusia Tingkatkan Serangan ke Avdiivka Ukraina, Tembakkan 1.000 Peluru

Global
Pemerintah Filipina dan Pemberontak Komunis Sepakat Lakukan Perundingan Damai

Pemerintah Filipina dan Pemberontak Komunis Sepakat Lakukan Perundingan Damai

Global
Politisi Hezbollah Berharap Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut

Politisi Hezbollah Berharap Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut

Global
Pasukan Israel Bunuh 2 Anak Palestina di Tepi Barat

Pasukan Israel Bunuh 2 Anak Palestina di Tepi Barat

Global
Charlie Munger, Mitra Bisnis Terlama Warren Buffett, Meninggal di Usia 99 Tahun

Charlie Munger, Mitra Bisnis Terlama Warren Buffett, Meninggal di Usia 99 Tahun

Global
Meski Bantuan Berkurang, Ukraina Tegaskan Tak Akan Mundur Lawan Rusia

Meski Bantuan Berkurang, Ukraina Tegaskan Tak Akan Mundur Lawan Rusia

Global
Turkiye Akan Restui Swedia Gabung NATO dalam Beberapa Minggu

Turkiye Akan Restui Swedia Gabung NATO dalam Beberapa Minggu

Global
Ukraina Jatuhkan 21 Drone Rusia dan Rudal dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 21 Drone Rusia dan Rudal dalam Semalam

Global
Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Internasional
Istri Kepala Mata-mata Militer Ukraina Diracun, Ada Konspirasi Internal?

Istri Kepala Mata-mata Militer Ukraina Diracun, Ada Konspirasi Internal?

Global
Thailand Akan Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Akan Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Global
Jumlah Warga Palestina yang Dibebaskan dan Ditahan Israel Saat Gencatan Senjata Hampir Sama Banyaknya

Jumlah Warga Palestina yang Dibebaskan dan Ditahan Israel Saat Gencatan Senjata Hampir Sama Banyaknya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com