Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Indonesia Jadi "Rebutan" AS dan Rusia sampai Pesawat Pejabatnya Bersebelahan

Kompas.com - 18/12/2021, 15:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada hari yang sama, Senin (13/12/2021), Indonesia kedatangan dua pejabat top luar negeri dari Amerika Serikat (AS) dan Rusia.

AS mengutus Menteri Luar Negeri Antony Blinken beserta rombongannya, sedangkan Rusia menerbangkan Penasihat Keamanan Nasional Nikolay Patrushev bersama delegasi lainnya.

Bahkan, pesawat Antony Blinken dan Nikolay Patrushev parkir bersebelahan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Baca juga: Pesawatnya Bersebelahan, Kenapa Menlu Amerika ke Indonesia Tak Temui Pejabat Top Rusia?

"Dengan hormat kepada Bapak Patrushev yang berada di sini, iya saya tahu pesawatnya bersebelahan saat kami mendarat," kata Blinken dalam konferensi pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (14/12/2021).

"Saya tidak bisa katakan mengapa saya tidak berbicara dengan orang lain di sini, dan apa yang mereka lakukan, tetapi bisa saya sampaikan bahwa kami memiliki Asisten Menteri Luar Negeri Karen Donfried yang sekarang di Ukraina, berkonsultasi dengan para pejabat Ukraina mengenai Moskwa," papar Blinken saat menjawab pertanyaan wartawan, mengenai kenapa tidak bertemu dengan Patrushev di Indonesia.

Patrushev, yang jabatannya juga bisa dibilang Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, dianggap sebagai pejabat paling senior ketiga di pemerintahan Rusia, menurut ABC News.

Tujuan kunjungan mereka ke Jakarta memiliki kemiripan, karena ada isu konflik Asia Pasifik yang dibahas bersama pejabat tinggi Indonesia.

Presiden Indonesia Joko Widodo (kanan) saat menyambut Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev, dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/12/2021).ISTANA PRESIDEN INDONESIA via AP Presiden Indonesia Joko Widodo (kanan) saat menyambut Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev, dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/12/2021).
Dikutip dari situs web Kementerian Luar Negeri RI pada Rabu (15/12/2021), tujuan delegasi Rusia ke Indonesia adalah memperkuat kerja sama di bidang politik, hukum, dan keamanan.

Kedua negara juga berkomitmen untuk kerja sama dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas kawasan dan global, sebagai hasil dari pertemuan Konsultasi Bilateral ke-6 antara Indonesia dan Rusia di Bidang Keamanan, di Jakarta, Selasa (14/12/2021).

Konsultasinya membahas berbagai isu, seperti perkembangan hubungan bilateral Indonesia dan Rusia, kerja sama pertahanan, teknik militer, penegakan hukum, dan keamanan siber.

Dibahas juga kerja sama dalam penanggulangan berbagai ancaman global, seperti terorisme, peredaran obat terlarang, pencucian uang, kejahatan lintas batas, dan pendanaan terorisme.

Baca juga: Sejumlah Poin Penting Pertemuan Retno Marsudi dan Menlu AS

“Saya menyampaikan apresiasi tinggi atas hubungan bilateral Indonesia dan Rusia yang terus berkembang dan semakin kokoh," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD kepada mitranya dari Rusia saat memimpin pertemuan.

Kedua pihak juga membahas isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama, seperti keamanan di Asia Pasifik, kerja sama ASEAN-Rusia, isu Afghanistan, dan Myanmar.

Di akhir Konsultasi, Menko Polhukam RI dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia menandatangani Perjanjian Kerja Sama antara Indonesia dan Rusia di bidang Keamanan Informasi Internasional.

Menko Polhukam Mahfud MD menandatangani perjanjian keamanan informasi internasional dengan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Nikolay Patrushev dalam agenda Konsultasi Bilateral ke-6 di Bidang Keamanan di Jakarta, Selasa (14/12/2021).Kemenko Polhukam Menko Polhukam Mahfud MD menandatangani perjanjian keamanan informasi internasional dengan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Nikolay Patrushev dalam agenda Konsultasi Bilateral ke-6 di Bidang Keamanan di Jakarta, Selasa (14/12/2021).
Dalam kesempatan ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Menko Polhukam Mahfud MD yang didampingi para anggota delegasi dari Kementerian dan Lembaga terkait, termasuk Kementerian Luar Negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com