Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpukul Hebat Varian Delta, Begini Cara India Hadapi Ancaman Varian Omicron

Kompas.com - 15/12/2021, 13:07 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

"Saya pikir gelombang ketiga akan datang tergantung pada seberapa ‘ramah’ kita mengundangnya. Jika ada keraguan vaksin, dan kami memiliki pertemuan massal di ruang terbatas, ya, gelombang ketiga akan ada di sini (India)."

Baca juga: Kekurangan Perawat, Jerman Cari Tambahan Nakes di India

Lebih dari setengah populasi orang dewasa India telah divaksinasi lengkap. Itu masih menyisakan ratusan juta orang dalam risiko.

Dokter pun memperingatkan bahwa jika gelombang ketiga ‘berbahan bakar’ Varian Omicron menghantam, fasilitas medis masih bisa dibanjiri dengan sangat cepat.

“Pada gelombang kedua, kapasitas rumah sakit India tidak hanya sedikit dilampaui, itu juga beberapa kali melebihi kemampuannya. Jadi meskipun kita memiliki gelombang ketiga yang kecil, yang menurut saya pasti ada kemungkinan (datang), itu masih bisa membanjiri sistem kesehatan kita," kata Dr Swapneil Parekh, seorang dokter di Mumbai.

"Jadi saya pikir daripada bertanya apakah itu akan terjadi, atau kapan itu akan terjadi, kita harus fokus untuk bersiap-siap."

Baca juga: Vaksin Covid-19 Buatan India Dinilai Punya Efikasi Tinggi

Peringatan gelombang ketiga

Di rumah sakit Holy Family di Delhi, ada peningkatan jumlah kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir, setelah lebih dari sebulan tidak ada pasien dengan infeksi yang dirawat.

“Ada rasa takut dan kecemasan yang menumpuk, bahwa kita akan melalui jalan yang sama seperti gelombang kedua,” kata Dr Sumit Ray, yang mengepalai rumah sakit.

"Beberapa di antaranya adalah orang yang divaksinasi ganda yang terinfeksi ulang, jadi sudah waktunya untuk sangat berhati-hati lagi."

BBC mengunjungi rumah sakit selama gelombang kedua terburuk pada April, dan mereka benar-benar sudah kewalahan. Mereka telah memasukkan troli dan kursi roda ke setiap ruang yang memungkinkan untuk merawat pasien sebanyak mungkin.

Tapi tetap saja mereka harus mengusir orang.

Baca juga: Sah, WHO Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Covaxin Buatan India

Meski kasus semakin tinggi, kampanye politik bagi pemilu masih diperbolehkan. AP/BIKAS DAS via ABC INDONESIA Meski kasus semakin tinggi, kampanye politik bagi pemilu masih diperbolehkan.

Ada juga kekurangan oksigen akut di kota. Di sela-sela melihat pasiennya di unit perawatan intensif, Dr Ray membuat panggilan telepon panik untuk mendapatkan lebih banyak persediaan.

Di beberapa rumah sakit di Delhi dan bagian lain India, orang tewas karena kehabisan oksigen.

Dr Ray mengatakan pemerintah India perlu mengatur sumber dayanya dengan lebih baik dan memfasilitasi pergerakan pasokan jika diperlukan.

"Orang-orang seharusnya tidak boleh pergi dari rumah sakit ke rumah sakit mencari tempat tidur. Itu tidak bisa diterima,” protesnya.

Menurutnya, perlu ada koordinasi yang lebih baik dan saat ini pemerintah setidaknya masih punya waktu untuk mempersiapkan yang terburuk sekali lagi dan ini harus segera dilakukan.

"Anda (tenaga medis) dilatih untuk menyelamatkan nyawa dan jika Anda tidak dapat melakukannya karena tidak ada cukup sumber daya, Anda merasa gagal. Itu adalah periode terburuk dalam hidup saya, sebagai seorang profesional medis."

Baca juga: Menolak Disuntik Vaksin, Pria India Memanjat Pohon sampai Satu Jam

Pemerintah mengeklaim sedang melakukan persiapan. Tapi Dr Parekh di Mumbai mengatakan masih banyak yang harus dilakukan.

"Saya pikir kita benar-benar perlu membuat sebanyak mungkin orang divaksinasi sepenuhnya. Mari kita juga mulai meluncurkan dosis ketiga untuk orang tua dan mereka yang rentan secara klinis, terutama individu yang mengalami gangguan kekebalan, juga untuk petugas kesehatan dan pekerja garis depan," katanya.

"Di negara ini, kami telah memainkan rolet pandemi selama gelombang kedua, dan kalah. Jadi kali ini, mari kita lakukan yang sebaliknya. Mari kita bersiap-siap."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Global
Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Global
Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Global
Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Global
Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Global
Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Global
Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Global
Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Global
[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

Global
Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Global
Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Global
Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Global
Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com