Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi di AS: Tanpa Dosis Booster, Vaksin Covid-19 Kurang Efektif Lawan Omicron

Kompas.com - 15/12/2021, 08:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Menurut studi dari AS, tiga vaksin Covid-19 yang digunakan di “Negeri Paman Sam” kurang protektif terhadap varian Omicron.

Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH), Harvard, dan MIT.

Mereka mengambil sampel darah dari orang-orang yang masing-masing disuntik vaksin berbeda.

Baca juga: Gerak Cepat Singapura Hadapi Gelombang Omicron, Tingkatkan ICU dan Genjot Pengetesan

Vaksin tersebut yakni dua dosis vaksin Moderna dan Pfizer/BioNTech serta satu dosis vaksin Johnson & Johnson.

 

Dalam studinya, para peneliti menemukan netralisasi antibodi yang “rendah hingga tidak ada” terhadap varian Omicron dari sampel yang mereka kumpulkan.

Tetapi, sampel darah dari orang yang menerima dosis booster menunjukkan perlindungan yang lebih kuat terhadap varian Omicron.

Para ilmuwan juga menduga bahwa Omicron lebih menular daripada varian sebelumnya, termasuk sekitar dua kali lebih menular daripada varian Delta yang dominan saat ini.

Baca juga: Pil Covid Pfizer Diklaim Efektif Melawan Varian Omicron dan Mencegah Penyakit Parah


Melansir Reuters, Rabu (15/12/201), hasil studi tersebut sejalan dengan beberapa penelitian lain yang juga baru dipublikasikan.

Para peneliti di University of Oxford melaporkan pada Senin (13/12/201) bahwa dua dosis vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech dan AstraZeneca tidak menginduksi antibodi penetral yang cukup terhadap varian Omicron.

Pekan lalu, Pfizer/BioNTech melaporkan bahwa dua dosis vaksin Covid-19 buatan mereka menghasilkan antibodi penetralisir yang jauh lebih rendah.

Baca juga: China Deteksi Kasus Pertama Varian Omicron

Sedangkan tiga dosis vaksin mereka dilaporkan mampu menetralkan varian Omicron berdasarkan tes laboratorium.

Moderna dan Johnson & Johnson belum merilis data tentang bagaimana kinerja vaksin mereka terhadap varian Omicron.

Johnson & Johnson menolak mengomentari studi baru dan Moderna tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Baca juga: Israel Berlakukan Larangan Bepergian ke Inggris dan Denmark Terkait Varian Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com