Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pinjol Menjamur di Kenya: Tak Bisa Bayar Utang, Warga Akan Dibuat Malu

Kompas.com - 12/12/2021, 13:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KENYA, KOMPAS.com – Ketergantungan warga Kenya pada kredit mudah telah membawa mereka pada rasa malu di depan publik.

Seorang penjaga keamanan di Kenya, Ambrose Kilonzo hanya perlu waktu beberapa detik dan tanpa harus menyediakan jaminan untuk bisa mendapatkan pinjaman uang melalui aplikasi seluler.

Tapi ketika dia gagal bayar, pemberi pinjaman menelepon bosnya, menempatkan pekerjaannya dalam bahaya.

Baca juga: Kenya Percepat Peluncuran Vaksin Covid-19, Hadapi Ancaman Gelombang Kelima

Ini adalah cobaan yang tengah jamak dialami warga Kenya. Di mana, maraknya pinjaman digital telah membuat ribuan orang terjerat utang dengan pinjaman berbunga tinggi seperti yang diambil Kilonzo.

Meskipun pinjaman online (pinjol) menjanjikan uang tunai cepat dan “ramah” kepada yang tidak memiliki rekening bank, kegagalan untuk membayar utang biasanya mengakibatkan penghinaan publik.

Di mana, penagih utang bisa jadi akan menelepon teman, keluarga, dan bahkan atasan peminjam dalam upaya untuk mempermalukan mereka agar membayar.

Dilansir dari Kantor Berita AFP, Minggu (12/12/2021), Kilonzo yang berpenghasilan 23.000 shilling Kenya atau 206 dollar AS per bulan, tidak pernah berharap akan membuat nasib pekerjaannya dalam bahaya setelah berhutang ke pinjol sebesar kurang dari 3.400 shilling Kenya atau 30 dollar AS.

"Ini seperti top-up. Sangat mudah untuk bisa mendapatkan uang dengan cara seperti ini (lewat pinjol),” kata pria berusia 38 tahun itu kepada AFP.

Setelah itu, Kilonzo pun memutuskan untuk melepaskan diri dari pinjol.

"Saya telah kembali ke bank saya dan saya mencoba untuk hidup sesuai kemampuan saya," katanya.

Baca juga: Teroris Berbahaya Kabur, Kepala Penjara Kenya Dipecat

Hanya 41 persen penduduk Kenya yang memiliki akses ke rekening bang

Menurut data tahun 2019 dari Bang Sentral Kenya dan lembaga keuangan nirlaba FSD Kenya, hanya 41 persen dari penduduk Kenya yang memiliki akses ke rekening bank.

Kini pinjaman digital atau pinjol telah berkembang pesat di negara Afrika Timur.

Pertumbuhannya yang cepat telah didorong oleh sektor teknologi yang dinamis yang mencakup kisah sukses seperti Mpesa.

Mpesa adalah layanan keuangan seluler yang dibuat oleh raksasa telekomunikasi Safaricom dan digunakan oleh lebih dari setengah populasi Kenya yang berjumlah 53 juta.

Kenya dilaporkan hanya memiliki lima pemberi pinjaman digital pada 2015.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com