Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Kolombia Ancam Kartel Narkoba: Menyerah Atau Kami Akan Memburu Anda

Kompas.com - 08/12/2021, 16:36 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

Angka resmi menunjukkan bahwa pada 2021, jumlah keluarga terlantar melonjak 213 persen dibandingkan pada 2020.

Jumlah anak yang direkrut secara paksa oleh geng kriminal ini juga tetap tinggi, seperti halnya tingkat pembunuhan para aktivis lingkungan dan sosial, yang membela tanah dan hak asasi manusia.

Bagi menteri pertahanan Kolombia, kunci untuk menghentikan kekerasan terletak pada penanganan perdagangan narkoba.

Menurut Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), Kolombia tetap menjadi produsen kokain terbesar di dunia pada 2020, meskipun telah berhasil mengurangi area yang ditanami koka (tanaman yang digunakan untuk membuat kokain) sebesar 7 persen.

"Setiap hektar yang ditanami koka berarti lebih banyak kematian, lebih banyak kerusakan lingkungan, lebih banyak pembunuhan aktivis sosial," kata Molano kepada BBC.

Molano mengatakan bahwa penyitaan kokain telah meningkat secara signifikan pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Pasukan keamanan juga telah menghancurkan ribuan laboratorium, di mana basis kokain diproduksi dari daun koka.

Geng kriminal Kolombia umumnya mendanai kelompoknya melalui perdagangan narkoba. Namun pemerintah negara itu juga sangat khawatir tentang beberapa kegiatan kriminal geng lainnya, seperti pembalakan liar dan penambangan ilegal.

Baca juga: Kokain: Andalan Kartel Narkoba, Sebabkan Halusinasi Gila

Menurut data pemerintah, pada 2020 deforestasi Kolombia meningkat sebesar 8 persen dibandingkan dengan 2019. Hampir 64 persen dari deforestasi terjadi di wilayah Amazon, yang merupakan surga keanekaragaman hayati.

Menurut Molano, memerangi struktur kriminal di balik penebangan pohon untuk perdagangan gelap kayu, atau membuka jalan untuk perkebunan koka, adalah kunci untuk melindungi wilayah Amazon.

Dia menyambut baik langkah kantor jaksa agung dua minggu lalu, di mana tiga pemimpin kelompok Farc yang memisahkan diri telah didakwa dengan kejahatan lingkungan.

Tapi ketiganya - yang dikenal sebagai Gentil Duarte, Ivan Mordisco dan John 40 - sedang dalam pelarian.

Molano berpikir bahwa dakwaan tersebut mengirimkan sinyal kuat bahwa Kolombia akan mengejar mereka, yang terlibat dalam kegiatan kriminal yang merusak flora dan fauna unik Kolombia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com