Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota di Kanada Pecahkan Rekor Suhu Terpanas pada Musim Dingin: 22,5 Derajat Celsius

Kompas.com - 03/12/2021, 09:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

PENTICTON, KOMPAS.com - Sebuah kota di Kanada barat mencapai rekor suhu udara terpanas pada musim dingin ini.

Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran global tentang perubahan iklim.

Seperti diketahui, Kanada termasuk negara yang paling dingin di dunia.

Baca juga: Kanada Dihantam Badai Terburuk dalam Satu Abad

Penticton, sebuah kota di British Columbia tengah, mencatat suhu tinggi mencapai 72,5 derajat fahrenheit atau 22,5 derajat celsius pada hari Rabu (1/12/2021).

"Ini adalah rekor atau setara dengan rekor (suhu terpanas pada musim dingin) tepatnya," kata ahli meteorologi Lingkungan Kanada, Armel Castellan kepada AFP.

Menurut dia, suhu udara Kanada pada musim dingin yang mencapai 72,5 derajat fahrenheit atau 22,5 derajat celsius pernah juga terjadi pada 3 Desember 1982 di kota Hamilton, Ontario.

Penticton adalah kota yang letaknya beberapa ratus kilometer di tenggara Lytton.

Lytton yang terletak 250 kilometer di timur laut Vancouver belum lama ini mendapat perhatian internasional selama musim panas karena memecahkan rekor suhu terpanas di Kanada.

Tidak main-main, suhunya mencapai 49,6 derajat celsius atau 121,3 fahrenheit.

Pada saat itu, gelombang panas bahkan memperburuk kebakaran hutan dan merenggut ratusan nyawa.

"Sejak September, kami mendapat banyak panas dari subtropis," jelas Castellan.

Sedangkan selama sekitar seminggu terakhir, dia menyebutkan, "sungai atmosfer" telah mengamuk di barat daya British Columbia atau yang ketiga sejauh ini.

Baca juga: Banjir Bandang Kanada: 3 Jenazah Ditemukan, Pasokan Energi Menipis

Curah hujan yang tinggi telah menyebabkan bencana banjir di provinsi tersebut sejak pertengahan November 2021. Banjir bandang Kanada ini pun dikaitkan oleh pihak berwenang dengan dampak perubahan iklim.

Suhu panas atau tinggi di musim dingin juga telah menyebar ke seluruh Amerika Serikat Barat Laut.

Di mana, negara bagian Washington, Montana, Wyoming dan North Dakota menyamai rekor tertinggi sebelumnya atau mencapai yang baru pada hari Rabu.

Suhunya mencapai 35 derajat fahrenheit di atas normal.

Pihak berwenang di California sedang mempertimbangkan untuk menerapkan sistem peringatan gelombang panas tahun depan yang akan mengklasifikasikan setiap gelombang sesuai dengan jumlah kematian potensial, untuk mendorong tindakan pencegahan.

Studi terbaru menunjukkan bahwa perubahan iklim secara langsung bertanggung jawab atas beberapa gelombang panas.

Salah satu yang melanda Kanada pada bulan Juni dikatakan hampir tidak mungkin terjadi tanpa pengaruh pemanasan global yang disebabkan manusia, menurut konsorsium sains World Weather Attribution.

Baca juga: Rusa Besar Tabrak Ruang Kelas di Kanada, Murid Sekolah Panik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com