Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2021, 16:30 WIB

TEXAS, KOMPAS.com - Ratusan juta keping puing yang mengambang di luar angkasa, sebagian besar bisa berakhir membentuk 'cincin' di sekitar Bumi, mirip yang dimiliki planet Saturnus yang merupakan raksasa gas tata surya.

Puing-puing itu kemungkinan akan memberi Bumi 'cincinnya sendiri' yang terbuat dari 'sampah luar angkasa,' kata peneliti Universitas Utah Jake Abbott memperingatkan dalam wawancara baru-baru ini dengan Salt Lake Tribune.

Baca juga: Tembakan Rudal Anti-satelit Rusia Tandai Babak Baru Perlombaan Senjata Luar Angkasa

Namun, Abbott dan timnya sedang mencari cara untuk membersihkan puing-puing. Salah satunya adalah dengan memasang magnet di ujung lengan robot, dan menggunakan arus pusaran magnet untuk mengumpulkan sampah luar angkasa.

NASA memperkirakan setidaknya ada 23.000 keping puing yang memasuki orbit rendah Bumi (LEO) lebih besar dari bola lunak di orbit. Tapi mungkin ada 500.000 keping antara 0,4 inci dan empat inci (1-10 cm).

Ada kemungkinan 170 juta keping puing luar angkasa yang berukuran lebih kecil dari 0,4 inci, tambah Badan Antariksa Eropa melansir Daily Mail pada Selasa (23/11/2021).

Lebih dari 27.000 keping puing orbit dilacak oleh sensor Jaringan Pengawasan Luar Angkasa global milik Departemen Pertahanan AS.

Empat planet di tata surya sudah memiliki cincin - Yupiter, Saturnus, Neptunus, dan Uranus.

Cincin Saturnus terbuat dari es dan batu, ukurannya bervariasi, dan bisa jadi merupakan sisa-sisa komet kuno, asteroid, atau satelit langit, menurut catatan NASA.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Akui Hancurkan Satelit, Rusia Bantah Bahayakan Stasiun Luar Angkasa

Cincin yang mengorbit Jupiter dan Neptunus secara signifikan lebih redup dan terutama terbuat dari debu.

Ada kemungkinan cincin Jupiter berasal dari sejumlah serangan meteor yang menghantam 79 bulan planet ini, menurut Royal Museums Greenwich.

Halaman:
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Korban Tewas Akibat Kolera Meningkat di Kamerun, Lebih dari 420 Orang

Korban Tewas Akibat Kolera Meningkat di Kamerun, Lebih dari 420 Orang

Global
Joe Biden Sebut Swedia Segera Gabung NATO

Joe Biden Sebut Swedia Segera Gabung NATO

Global
Rangkuman Hari ke-463 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Irak Bertempur Lawan Wagner, Jalan Chernihiv Diledakkan Rusia

Rangkuman Hari ke-463 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Irak Bertempur Lawan Wagner, Jalan Chernihiv Diledakkan Rusia

Global
 [POPULER GLOBAL] Wilayah Rusia Bisa Saja Melepaskan Diri | Penyelamatan Pendaki di Everest

[POPULER GLOBAL] Wilayah Rusia Bisa Saja Melepaskan Diri | Penyelamatan Pendaki di Everest

Global
Beruang Masuki Garasi Toko Roti AS, Curi dan Lahap 60 Kue Mangkok

Beruang Masuki Garasi Toko Roti AS, Curi dan Lahap 60 Kue Mangkok

Global
NASA Akhirnya Gelar Pertemuan Publik Perdana Terkait UFO

NASA Akhirnya Gelar Pertemuan Publik Perdana Terkait UFO

Global
China dan Singapura Setujui Hotline Pertahanan Tingkat Tinggi

China dan Singapura Setujui Hotline Pertahanan Tingkat Tinggi

Global
Indonesia Peringkat 2 di Daftar Negara dengan Tingkat Kepercayaan Tertinggi

Indonesia Peringkat 2 di Daftar Negara dengan Tingkat Kepercayaan Tertinggi

Global
Apa Itu Ekspor Pasir Laut Indonesia dan Negara Mana yang Diuntungkan?

Apa Itu Ekspor Pasir Laut Indonesia dan Negara Mana yang Diuntungkan?

Global
Kisah Penyelamatan Pendaki Malaysia yang Menggigil di Zona Kematian Everest

Kisah Penyelamatan Pendaki Malaysia yang Menggigil di Zona Kematian Everest

Global
China Mengebor Lubang Sedalam 10.000 Meter di Kerak Bumi

China Mengebor Lubang Sedalam 10.000 Meter di Kerak Bumi

Global
Saat Rusia Sibuk Rebut Ukraina, Wilayahnya Sendiri Bisa Saja Melepaskan Diri...

Saat Rusia Sibuk Rebut Ukraina, Wilayahnya Sendiri Bisa Saja Melepaskan Diri...

Global
China Anggap AI Ancaman, Keamanan Nasional Ditingkatkan

China Anggap AI Ancaman, Keamanan Nasional Ditingkatkan

Global
Rangkuman Hari Ke-462 Serangan Rusia ke Ukraina: Malam Mencekam di Kyiv | Peringatan Bantuan AS

Rangkuman Hari Ke-462 Serangan Rusia ke Ukraina: Malam Mencekam di Kyiv | Peringatan Bantuan AS

Global
AS Beri Ukraina Senjata Baru Rp 4,49 Triliun, tapi Minta Jangan untuk Serang Wilayah Rusia

AS Beri Ukraina Senjata Baru Rp 4,49 Triliun, tapi Minta Jangan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+