Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barbados Bersiap Pisah dari Ratu Inggris, Ini Janji Pangeran Charles

Kompas.com - 29/11/2021, 15:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

BRIDGETOWN, KOMPAS.com - Pangeran Charles memberikan janji kepada Barbados, setelah negara itu bersiap memisahkan Ratu Inggris dan menjadi republik.

Bangsawan berjuluk Prince of Wales itu tiba pada Minggu malam waktu setempat (28/11/2021), menerima undangan Perdana Menteri Mia Amor Mottley.

Pangeran berusia 73 tahun itu dilaporkan bakal memberi pidato pada 30 November tengah malam, peringatan 55 tahun kemerdekaan dari Inggris.

Baca juga: Mengenal Barbados, Persemakmuran Inggris yang Pisah jadi Republik

Putra sulung Ratu Elizabeth II tersebut dalam pidatonya akan menjanjikan beberapa kemitraan, meski Barbados memisahkan diri dari Ratu.

"Misalnya, kemitraan yang erat dan tepercaya antara Barbados dan Kerajaan Inggris sebagai anggota penting Persemakmuran," demikian kutipan dalam pidatonya.

Pangeran Charles juga berjanji relasi dengan warga di negara Karibia tersebut tidak berubah, malah semakin kuat.

Dilansir Sky News, diyakini mantan suami mendiang Putri Diana itu akan mengingat kembali momen ketika dirinya berkunjung 50 tahun silam.

Keputusan Barbados menghapus Ratu Elizabeth II sebagai kepala negara akan disorot negara Persemakmuran lain, terutama di Karibia.

Bulan lalu, negara yang beribu kota di Bridgetown tersebut memilih presiden pertama sebagai orang nomor satu.

Baca juga: Jadi Republik Baru, Apa Tantangan Barbados ke Depannya?

Sandra Mason, gubernur jenderal saat ini atau perwakilan Kerajaan Inggris di sana, akan dilantik sebelum Prince of Wales berpidato.

Saat mengumumkan rencana menjadi republik tahun lalu, Mason menuturkan mereka sudah mempunyai pemerintahan yang berdaulat setelah merdeka selama 55 tahun.

Urutan pertama ahli waris Inggris tersebut dikabarkan akan menerima penghargaan prestisius Order of Freedom Independence dalam upacara transisi.

Tidak semua senang dengan kehadiran calon raja Inggris itu, salah satunya David Denny dari aribbean movement for Peace and Integration.

Baca juga: Barbados Akan Pisah dengan Kerajaan Inggris, Berdiri Sendiri sebagai Republik

Dia menyebut kunjungan tersebut sebagai penghinaan, dan menuntut penebusan dosa terkait perdagangan budak.

Mantan koloni Inggris, Barbados memisahkan diri dan mendeklarasikan kemerdekaan pada 1966. Namun, masih memilih menempatkan Ratu sebagai kepala negaranya.

Keputusan mereka pada Selasa (30/11/2021) mengikuti sejumlah negara Karibia lain yang sudah memisahkan diri dari Istana Buckingham.

Antara lain Guyana menjadi republik pada 1970, Trinidad dan Tobago pada 1976, dan Dominika dua tahun berselang.

Baca juga: China Dituduh Pengaruhi Barbados agar Copot Ratu Inggris sebagai Kepala Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com