Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2021, 14:17 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

MILAN, KOMPAS.com - Pandemi virus corona akan merugikan sektor pariwisata global 2,0 triliun dollar AS (Rp 28,6 Kuadriliun) dalam pendapatan yang hilang pada 2021, menurut badan pariwisata PBB (UNWTO) pada Senin (29/11/2021).

UNWTO menilai besarnya kerugian sektor pariwisata global akibat pandemi pada 2021 menunjukkan pemulihan sektor itu "rapuh" dan "lambat".

Baca juga: Survei Terbaru Sebut Pandemi Covid-19 Paling Banyak Memukul Mental Anak Muda dan Wanita

Perkiraan hitungan dari Organisasi Pariwisata Dunia, yang berbasis di Madrid ini, dirilis ketika Eropa sedang bergulat dengan lonjakan infeksi, dan ketika varian Covid-19 yang sangat bermutasi (Varian Omicron), menyebar ke seluruh dunia.

Kedatangan turis internasional tahun ini akan tetap 70-75 persen, di bawah 1,5 miliar kedatangan yang tercatat pada 2019 sebelum pandemi melanda. Penurunan yang sama terjadi pada 2020, menurut badan tersebut.

Menurut UNWTO, sektor pariwisata global telah kehilangan pendapatan 2,0 triliun (Rp 28,6 Kuadriliun) tahun lalu karena pandemi. Ini menjadikannya salah satu sektor yang paling terpukul oleh krisis kesehatan.

Badan PBB yang ditugaskan untuk mempromosikan pariwisata, tidak memiliki perkiraan bagaimana kinerja sektor ini tahun depan. Namun prospek jangka menengahnya tidak menggembirakan.

Baca juga: Kekhawatiran Warga AS akan Dampak Ekonomi di Masa Pandemi Capai Titik Tertinggi

"Meskipun ada perbaikan baru-baru ini, tingkat vaksinasi yang tidak merata di seluruh dunia dan varian baru Covid-19 (seperti varian Delta dan Omicron), dapat berdampak pada pemulihan yang sudah lambat dan rapuh," katanya dalam sebuah pernyataan.

Pengenalan pembatasan virus baru dan penguncian di beberapa negara dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan bagaimana "situasi yang sangat tidak terduga," kata kepala UNWTO Zurab Pololikashvili kepada AFP.

"Ini adalah krisis historis dalam industri pariwisata tetapi sekali lagi pariwisata memiliki kekuatan untuk pulih dengan cukup cepat," tambahnya menjelang dimulainya sidang umum tahunan WTO di Madrid pada Selasa (23/11/2021).

"Saya sangat berharap 2022 akan jauh lebih baik dari 2021."

Baca juga: Covid Eropa: Ceko Laporkan Kasus Harian Tertinggi Sejak Pandemi

Turis Kebingungan

Sementara pariwisata global telah terpukul dari wabah penyakit di masa lalu, virus corona belum pernah terjadi sebelumnya melihat penyebaran geografisnya.

Selain pembatasan perjalanan terkait virus, sektor ini juga bergulat dengan tekanan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi, lonjakan harga minyak dan gangguan rantai pasokan, kata UNWTO.

Pololikashvili mendesak negara-negara untuk menyelaraskan protokol dan pembatasan virus, karena turis "bingung dan mereka tidak tahu cara bepergian".

“Kedatangan turis internasional "melonjak" selama musim panas di Belahan Bumi Utara. Itu berkat peningkatan kepercayaan perjalanan, vaksinasi cepat dan pelonggaran pembatasan masuk di banyak negara,” kata UNWTO.

"Meskipun ada peningkatan pada kuartal ketiga, laju pemulihan tetap tidak merata di seluruh wilayah dunia, karena berbagai tingkat pembatasan mobilitas, tingkat vaksinasi, dan kepercayaan pelancong," tambahnya.

Baca juga: Situasi Pandemi Covid-19 Dinilai Stabil, Singapura Longgarkan Pembatasan

Halaman:
Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kisah Perang Dunia II: Serdadu Australia Mengebom Kapal Jepang di Singapura

Kisah Perang Dunia II: Serdadu Australia Mengebom Kapal Jepang di Singapura

Global
Di Balik Batalnya 'Government Shutdown' di AS...

Di Balik Batalnya "Government Shutdown" di AS...

Global
Ukraina Upayakan Bantuan AS Tetap Mengalir Usai Batalnya 'Government Shutdown'

Ukraina Upayakan Bantuan AS Tetap Mengalir Usai Batalnya "Government Shutdown"

Global
Ponselnya Ketinggalan, 2 Pencuri Ini Balik ke Toko lalu Ditangkap Polisi

Ponselnya Ketinggalan, 2 Pencuri Ini Balik ke Toko lalu Ditangkap Polisi

Global
Drone Ukraina Serang Belgorod, Bryansk, Smolensk, dan Krasnodar di Rusia

Drone Ukraina Serang Belgorod, Bryansk, Smolensk, dan Krasnodar di Rusia

Global
Ledakan Bom Bunuh Diri di Ibu Kota Turkiye, 2 Polisi Luka-luka

Ledakan Bom Bunuh Diri di Ibu Kota Turkiye, 2 Polisi Luka-luka

Global
Azerbaijan Klaim Tentaranya Tewas Ditembak Sniper Armenia

Azerbaijan Klaim Tentaranya Tewas Ditembak Sniper Armenia

Global
Parlemen AS Batal Tutup, Biden Minta Kongres Segera Setujui Bantuan ke Ukraina

Parlemen AS Batal Tutup, Biden Minta Kongres Segera Setujui Bantuan ke Ukraina

Global
Banjir Telah Surut, Tapi Kemarahan Warga New York Belum Mereda

Banjir Telah Surut, Tapi Kemarahan Warga New York Belum Mereda

Global
Topi Moonwalk Ikonik Michael Jackson Akan Dilelang Hingga Rp 1,6 Miliar

Topi Moonwalk Ikonik Michael Jackson Akan Dilelang Hingga Rp 1,6 Miliar

Global
Apple Identifikasi Penyebab Panas Berlebih pada iPhone 15

Apple Identifikasi Penyebab Panas Berlebih pada iPhone 15

Global
China: AS Adalah Kekaisaran Kebohongan yang Sesungguhnya

China: AS Adalah Kekaisaran Kebohongan yang Sesungguhnya

Global
Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: Korban Tewas Jadi 59, Ada Dugaan Keterlibatan Intelijen India

Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: Korban Tewas Jadi 59, Ada Dugaan Keterlibatan Intelijen India

Global
Rangkuman Hari ke-584 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Sapa Penduduk Daerah Aneksasi | Ukraina Hancurkan 30 Drone Rusia

Rangkuman Hari ke-584 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Sapa Penduduk Daerah Aneksasi | Ukraina Hancurkan 30 Drone Rusia

Global
[UNIK GLOBAL] Lansia Timbun 3 Ton Sampah di Rumah Selama 3 Tahun | Domba Yunani Santap Ganja

[UNIK GLOBAL] Lansia Timbun 3 Ton Sampah di Rumah Selama 3 Tahun | Domba Yunani Santap Ganja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com