Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2021, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Dalam Perang Dingin, ada dua pihak yang berseteru yakni Blok Barat dan Blok Timur.

Blok Barat dipimpin Amerika Serikat (AS) sedangkan Blok Timur yang dikomandoi oleh Uni Soviet.

Blok Barat cenderung beraliran liberal dan kapitalis sedangkan Blok Timur menganut paham komunis dan sosialis.

Kedua blok saling menyebarkan ideologi masing-masing dan berebut pengaruh negara lain selama Perang Dingin.

Baca juga: Sejarah Perang Dingin: Latar Belakang dan Persaingannya

Daftar Negara Blok Timur

Warga kota Praha membawa bendera Cekoslovakia berjalan melintasi sebuah tank Uni Soviet yang terbakar dalam invasi Pakta Warsawa ke negeri itu pada 20-21 Agustus 1968.The Central Intelligence Agency/Wikipedia Warga kota Praha membawa bendera Cekoslovakia berjalan melintasi sebuah tank Uni Soviet yang terbakar dalam invasi Pakta Warsawa ke negeri itu pada 20-21 Agustus 1968.

Blok Timur adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kelompok negara-negara sosialis dan komunis di Eropa Tengah, Eropa Timur, Asia Timur, serta Asia Tenggara.

Negara-negara ini dipimpin oleh Uni Soviet. Blok Timur juga dikenal sebagai Blok Komunis, Blok Sosialis, atau Blok Uni Soviet.

Terbentuknya Blok Timur tak lepas dari usainya Perang Dunia II di mana Uni Soviet menancapkan pengaruhnya di bekas-bekas jajahan Nazi Jerman.

Baca juga: 6 Insiden Perang Dingin yang Nyaris Jadi Perang Dunia III

Pada awal terbentuknya, berikut delapan negara yang menjadi anggota Blok Timur.

  • Uni Soviet
  • Cekoslowakia
  • Jerman Timur
  • Hongaria
  • Polandia
  • Bulgaria
  • Rumania
  • Albania

Pada 1955, Uni Soviet mengikat negara-negara satelitnya di Eropa Timur yang berhaluan komunis tersebut dalam Pakta Warsawa.

Selain itu, sekutu Uni Soviet di Asia seperti Mongolia, Kuba, Vietnam, Laos, Kamboja, China, dan Korea Utara juga sering disebut sebagai negara Blok Timur.

Namun, keterikatan negara-negara tersebut dengan cepat berubah setelah 1991, tepatnya setelah Uni Soviet runtuh.

Keruntuhan Uni Soviet tersebut juga secara otomatis membubarkan Pakta Warsawa.

 Baca juga: 5 Senjata Nuklir Mematikan Era Perang Dingin

Daftar Negara Blok Barat

Pertemuan ketika Jerman Barat bergabung dengan Blok Barat.Wikimedia Commons Pertemuan ketika Jerman Barat bergabung dengan Blok Barat.

Blok Barat adalah koalisi negara-negara yang bersekutu dengan AS dan kebanyakan berada di Eropa Barat dan Amerika Utara.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Listrik Kota Montana Padam 2 Hari, Ternyata Disebabkan Ulah Tupai

Listrik Kota Montana Padam 2 Hari, Ternyata Disebabkan Ulah Tupai

Global
Alasan Polandia Tak Akan Lagi Pasok Senjata ke Ukraina

Alasan Polandia Tak Akan Lagi Pasok Senjata ke Ukraina

Global
Sekjen PBB: Krisis Iklim Telah Membuka Pintu Neraka

Sekjen PBB: Krisis Iklim Telah Membuka Pintu Neraka

Global
Al Quran Berbahasa Mandarin dan Rencana China Sinifikasi Islam

Al Quran Berbahasa Mandarin dan Rencana China Sinifikasi Islam

Global
Putra Warren Buffet: Dukungan Barat pada Ukraina Akan Kian Melemah

Putra Warren Buffet: Dukungan Barat pada Ukraina Akan Kian Melemah

Global
Presiden El Salvador Tak Peduli Dikritik Langgar HAM, Terus Babat Habis Geng Kriminal

Presiden El Salvador Tak Peduli Dikritik Langgar HAM, Terus Babat Habis Geng Kriminal

Global
Singapura Waspadai Malware Android Baru, Bisa Retas M-Banking Lalu Reset Setelan Pabrik

Singapura Waspadai Malware Android Baru, Bisa Retas M-Banking Lalu Reset Setelan Pabrik

Global
Nasib Pengungsi Ukraina Terkatung-katung di Belanda

Nasib Pengungsi Ukraina Terkatung-katung di Belanda

Global
60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot

60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot

Global
Rangkuman Hari Ke-574 Serangan Rusia ke Ukraina: Janji Trump Ditagih | Permintaan Cabut Veto Rusia

Rangkuman Hari Ke-574 Serangan Rusia ke Ukraina: Janji Trump Ditagih | Permintaan Cabut Veto Rusia

Global
Iran: Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel Khianati Palestina

Iran: Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel Khianati Palestina

Global
Rusia Tangkis Serangan Udara Ukraina di Sevastopol Crimea

Rusia Tangkis Serangan Udara Ukraina di Sevastopol Crimea

Global
200 Orang Tewas dalam Sehari Pertempuran Azerbaijan Lawan Separatis Nagorno-Karabakh

200 Orang Tewas dalam Sehari Pertempuran Azerbaijan Lawan Separatis Nagorno-Karabakh

Global
Presiden Ukraina Minta PBB Cabut Hak Veto Rusia di Dewan Keamanan

Presiden Ukraina Minta PBB Cabut Hak Veto Rusia di Dewan Keamanan

Global
[POPULER GLOBAL] Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia | Penelitian 'Jasad Alien' di Meksiko

[POPULER GLOBAL] Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia | Penelitian "Jasad Alien" di Meksiko

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com