Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kyoko Soda Pendekar Silat dari Jepang, Penerus Jurus Cimande

Kompas.com - 26/11/2021, 18:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CIMANDE, KOMPAS.com - Seorang perempuan Jepang bernama Kyoko Soda mulai belajar silat lebih dari 20 tahun lalu. Kini dia disebut teman seperguruan ilmu silat Cimande, sebagai "pendekar sejati" yang tanpa lelah menyebar "amanah ini" di negara asal berbagai bela diri.

"Setiap dia pergi ke mana mana dia promosi, dia mengajar, uang dia sendiri. Tidak ada yang bayar, tidak ada yang menggaji. Itu membawa budaya bangsa kita. Jadi buat saya Kyoko Soda ini adalah seorang pendekar sejati," kata Sariat Arifia, yang mengatakan melihat sendiri kesungguhan Kyoko berlatih silat bersama sang guru, Mohammad Rifai Sahib.

Sang guru, kata Sariat, "menangis" kalau bercerita tentang Kyoko, "karena membayangkan kesulitan seorang perempuan harus mengembangkan pencak silat di Jepang. Harus ngajarin jurus tunggal, harus tampil sendiri, itu luar biasa. Di tengah gudang master-master bela diri."

Baca juga: Kisah Pencak Silat Indonesia yang Kini Digemari Warga AS

Kyoko sendiri bertemu dengan Rifai pada 2002 dalam kejuaraan di Korea Selatan, empat tahun setelah ia mulai belajar silat di Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo. Perkenalan yang ia sebut menjadi momen penting untuk terus menggeluti silat.

Ia mengaku ingin belajar silat untuk sekedar berolahraga.

"Sudah 20 tahun (lebih) kenapa ya saya enggak lepas-lepas (dari silat)? Saya juga heran… Awalnya cari tempat olahraga. Tapi sudah 20 tahun lebih masih silat, enggak tahu kenapa," cerita Kyoko tergelak ketika ditanya apa yang ia sukai dari silat.

Namun ia langsung terdiam dan tersedu, ketika ditanya apa yang dia ingat dari mendiang gurunya.

Kyoko Soda.KYOKO SODA via BBC INDONESIA Kyoko Soda.
"Pak Rifai itu macam kayak papa sendiri… Saya ingat bapak sudah tua dan kondisinya enggak sehat lagi. Dia kan udah enggak bisa silat lagi, enggak bisa bergerak lagi. Tapi begitu cerita atau hadir di latihan, dia tenaganya muncul lagi," cerita Kyoko kepada BBC News Indonesia.

"Itu saya lihat orang silat yang silatnya sampai ke dalam, kalau mereka nggak bisa bergerak tapi lihat atau hadir ke tempat ada silat, itu saja memberi energi kepada mereka. Jadi saya kepingin menjadi kayak mereka, silat masuk ke dalam saya. Kalau level saya silatnya masih di level permukaan saja belum masuk ke dalam," tambahnya.

Momen yang dia ingat, kata Kyoko lagi, termasuk ketika "tamat belajar dan beliau mengatakan baru pertama dapat murid perempuan yang belajar sampai sini".

Rifai Sahib, salah seorang tokoh senior dalam pencak silat.IPSI via BBC INDONESIA Rifai Sahib, salah seorang tokoh senior dalam pencak silat.
"Pak Rifai tidak akan lepas prinsip Cimande, yaitu tidak akan ajar ilmu Cimande kepada yang belum mengikuti tatacara "kecer". Kata Pak Rifai, mengajar ilmu Cimande kepada yang belum Kecer itu menjadi dosa dan akan ditanya hari Kiamat. Beliau sangat patuh dan menghargai Cimande. Dari sini lah saya mulai memahami belajar ilmu Cimande itu tidak boleh asal-asalan, harus serius," tambahnya.

Kyoko mengaku "sering diajak ke Cimande oleh pak Rifai", namun lebih banyak "belajar ilmu Cimande di Jakarta."

Rifai Sahib, salah seorang tokoh senior dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia, termasuk dalam anggota komite yang mengembangkan Jurus Tunggal dan Jurus Regu, dua patokan yang menjadi titik penilaian dalam lomba silat internasional.

Baca juga: Polisi Warning Anggota Perguruan Silat di Jatim yang Kerap Tawuran

Kyoko sering mengikuti berbagai pertandingan dan juga menjadi juri.KYOKO SODA via BBC INDONESIA Kyoko sering mengikuti berbagai pertandingan dan juga menjadi juri.
Federasi pencak silat Eropa, EPSF, menyebut Rifai dalam obituari pada 2014 lalu sebagai tokoh yang memiliki "energi luar biasa tinggi, koreografer, guru dan duta bagi silat". Semasa hidupnya ia banyak berkeliling ke banyak negara di Eropa dan Timur Tengah untuk mempromosikan silat.

Meneruskan amanah

Kyoko Soda.KYOKO SODA via BBC INDONESIA Kyoko Soda.
Silat Cimande adalah salah satu aliran pencak silat tertua yang telah melahirkan berbagai perguruan silat di Indonesia dan juga di luar negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com