Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Ethiopia Bersumpah Maju ke Medan Perang Lawan Pemberontak Tigray

Kompas.com - 23/11/2021, 16:50 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

ADDIS ABABA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengatakan akan maju ke medan perang untuk memimpin tentara memerangi pemberontak Tigray, ketika konflik selama setahun bergerak lebih dekat ke ibu kota Addis Ababa.

"Mulai besok, saya akan bergerak ke depan untuk memimpin pasukan pertahanan," kata Abiy, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2019, dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter.

"Mereka yang ingin berada di antara anak-anak Etiopia yang akan dipuji oleh sejarah, bangkitlah untuk negara Anda hari ini. Mari kita bertemu di depan (medan perang)."

Baca juga: 16 Staf PBB Ditahan di Ibu Kota Ethiopia di Tengah Konflik

Pernyataan Abiy muncul saat kelompok pemberontak Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) terus menekan ke arah Addis Ababa.

Kini kelompok pemberontak mengeklaim telah menguasai kota Shewa Robit, hanya 220 kilometer (136 mil) timur laut ibukota melalui jalan darat.

Ajakan pertempuran itu juga disampaikan setelah komite eksekutif Partai Kemakmuran, yang berkuasa, bertemu pada Senin (22/11/2021). Mereka membahas perang, yang telah berlangsung selama satu tahun.

Setelah pertemuan itu, Menteri Pertahanan Ethiopia Abraham Belay mengatakan kepada media yang berafiliasi dengan negara bahwa pasukan keamanan akan memulai "tindakan berbeda", tanpa memberikan rincian.

"Kami tidak bisa terus seperti ini, artinya akan ada perubahan," kata Belay.

"Apa yang terjadi dan sedang terjadi pada orang-orang kami, pelanggaran yang dilakukan oleh kelompok teroris, perampok yang merusak ini, tidak dapat dilanjutkan."

Baca juga: Pemberontak Tigray Ancam Ibu Kota Ethiopia, Siapa Sebenarnya Mereka?

Abiy mengirim pasukan ke wilayah Tigray paling utara Ethiopia untuk menggulingkan TPLF pada November 2020. Menurutnya, langkah itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan TPLF di kamp-kamp tentara.

Meskipun dia menjanjikan kemenangan cepat, pada akhir Juni TPLF telah berkumpul kembali dan merebut kembali sebagian besar Tigray, termasuk ibu kotanya Mekele. Kondisi ini mendorong sebagian besar tentara federal menarik diri dari wilayah tersebut.

Sejak itu TPLF telah mendorong ke daerah tetangga Afar dan Amhara.

Ia juga membentuk aliansi dengan kelompok pemberontak lainnya. Termasuk Tentara Pembebasan Oromo (OLA), yang aktif di wilayah Oromia di sekitar Addis Ababa.

- Dorongan diplomatik -

Perang telah menewaskan ribuan orang dan mendorong ratusan ribu orang ke dalam kondisi kesulitan seperti kelaparan, menurut PBB.

Pada awal November, pemerintah Abiy mengumumkan keadaan darurat selama enam bulan.

Kekhawatiran akan kemajuan pemberontak di ibu kota mendorong beberapa negara termasuk AS dan Inggris untuk menarik staf diplomatik non-esensial.

Baca juga: Kondisi Ethiopia Makin Tak Menentu, Dewan Keamanan PBB Desak Pertempuran Dihentikan

Pemerintah negara asing juga mendesak warganya untuk meninggalkan Ethiopia sementara penerbangan komersial masih tersedia.

Pemerintah mengatakan keuntungan yang dimiliki pemberontak, dan ancamannya terhadap Addis Ababa, dilebih-lebihkan.

Para pejabat tidak menanggapi permintaan komentar atas klaim TPLF menahan kota Shewa Robit.

Utusan khusus Uni Afrika untuk wilayah Tanduk Afrika, Olusegun Obasanjo, memimpin desakan putus asa untuk menengahi gencatan senjata. Tetapi sejauh ini hanya ada sedikit kemajuan nyata.

Selama akhir pekan ia mengakhiri kunjungan keduanya ke negara itu bulan ini, yang mencakup pertemuan putaran ketiga di Mekele dengan para pemimpin TPLF.

Namun, setelah Obasanjo pergi, TPLF menuduh pemerintah Abiy melakukan "serangan drone di daerah pemukiman" di Mekele.

Beberapa saksi mengatakan mereka mendengar setidaknya dua ledakan sebelum fajar Minggu (21/11/2021), meskipun AFP tidak dapat memverifikasi klaim TPLF secara independen.

Minggu malam TPLF dalam sebuah pernyataan mengatakan insiden itu adalah tanda, bahwa pemerintah Abiy tidak serius tentang kesepakatan damai, dan hanya ingin "memperpanjang kekuasaan mereka".

Baca juga: Bendungan Raksasa Ethiopia, Seluk Beluk dan Kontroversinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Global
Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Global
Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Global
Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Global
Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Global
Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Global
Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Global
Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Global
[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

Global
Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Global
Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Global
Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Global
Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com