Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/11/2021, 10:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Wacana Amerika Serikat (AS) melakukan boikot diplomatik di Olimpiade Musim Dingin Beijing pada Februari 2022 mencuat lagi.

Beberapa anggota parlemen di Washington mengapungkan lagi gagasan itu, untuk memprotes pelanggaran HAM oleh China.

Menurut laporan The Washington Post pada Selasa (16/11/2021), mengutip sumber-sumber yang dekat dengan situasi tersebut, Gedung Putih akan segera mengumumkan bahwa baik Presiden Joe Biden maupun pejabat pemerintah AS lainnya tidak akan menghadiri Olimpiade.

Baca juga: Olimpiade Beijing 2022 di Ambang Boikot Diplomatik AS

Boikot diplomatik semacam itu dalam rangka menunjukkan sikap tentang penindasan minoritas Muslim Uighur di Xinjiang yang oleh Washington disebut genosida, tetapi masih mengizinkan atlet Amerika untuk bertanding.

Surat kabar tersebut mengatakan, Biden kemungkinan akan menyetujui langkah seperti itu, yang telah menjadi rekomendasi resmi para penasihatnya, akhir bulan ini.

Ditanya pada Selasa tentang potensi boikot, juru bicara Gedung Putih hanya mengatakan bahwa masalah itu tidak muncul dalam percakapan Biden dengan Presiden China Xi Jinping di KTT virtual Senin (15/11/2021).

Dia juga tidak mengungkap apakah proses boikot sedang dikerjakan.

Meskipun belum ada rencana resmi, beberapa anggota parlemen secara terbuka memuji gagasan tersebut.

"Saya sudah lama menganjurkan boikot diplomatik Olimpiade Beijing dan saya berharap Pemerintah akan mengirim pesan yang kuat kepada PKC (Partai Komunis China), tanpa menghukum atlet AS," kata Senator Republik Mitt Romney di Twitter, setelah publikasi artikel Washington Post.

Jim Risch, Republikan top di Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengatakan bahwa boikot diplomatik akan menjadi seruan yang tepat bagi Amerika Serikat di Beijing.

Ketua DPR dari Partai Demokrat Nancy Pelosi sejak Mei pun menyerukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing, sebuah langkah yang pada saat itu mengundang reaksi marah dari para pejabat China.

Namun, banyak kalangan tertentu dari partai Republik ingin Biden melangkah lebih jauh dengan memboikot total acara tersebut. Tak hanya diplomat dan pejabat yang tidak hadir, tetapi atlet Amerika juga.

Baca juga: 100 Hari Jelang Olimpiade Beijing, China Mengaku Khawatir Covid-19 Jadi Tantangan Terbesar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polisi AS Pensiun Usai Salah Tabrak Mobil Saat Kejar Tersangka

Polisi AS Pensiun Usai Salah Tabrak Mobil Saat Kejar Tersangka

Global
Dianggap Halangi Polisi, Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dibui

Dianggap Halangi Polisi, Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dibui

Global
Ukraina Klaim Komandan Armada Laut Hitam Rusia Tewas di Crimea

Ukraina Klaim Komandan Armada Laut Hitam Rusia Tewas di Crimea

Global
Penganut Sikh Kanada Tak Terima, Protes Tuduh India Bunuh Singh Nijjar

Penganut Sikh Kanada Tak Terima, Protes Tuduh India Bunuh Singh Nijjar

Global
Ledakan Hebat di Nagorno-Karabakh, Lebih dari 200 Orang Luka-luka

Ledakan Hebat di Nagorno-Karabakh, Lebih dari 200 Orang Luka-luka

Global
Rencana Taliban Pasang Kamera Pengawas Massal di Kota Besar Afghanistan

Rencana Taliban Pasang Kamera Pengawas Massal di Kota Besar Afghanistan

Global
Rangkuman Hari Ke-579 Serangan Rusia ke Ukraina: Gudang Biji-bijian Odessa Diporak-porandakan Rusia | Pesta Kembang Api Kota Kursk Batal

Rangkuman Hari Ke-579 Serangan Rusia ke Ukraina: Gudang Biji-bijian Odessa Diporak-porandakan Rusia | Pesta Kembang Api Kota Kursk Batal

Global
[POPULER GLOBAL] Ukraina Serang Kota Kursk | Krisis Properti China

[POPULER GLOBAL] Ukraina Serang Kota Kursk | Krisis Properti China

Global
Paduan Suara Shantell Vocal Ensemble Raih Juara di Spanyol

Paduan Suara Shantell Vocal Ensemble Raih Juara di Spanyol

Global
Filipina Singkirkan Penghalang Terapung yang Dipasang China di Laut China Selatan

Filipina Singkirkan Penghalang Terapung yang Dipasang China di Laut China Selatan

Global
8 Pejabat Diperintahkan Ditangkap Buntut Banjir Libya yang Tewaskan 3.800 Orang

8 Pejabat Diperintahkan Ditangkap Buntut Banjir Libya yang Tewaskan 3.800 Orang

Global
Malaysia Tingkatkan Ekspor Minyak Sawit ke China 500.000 Ton Per Tahun

Malaysia Tingkatkan Ekspor Minyak Sawit ke China 500.000 Ton Per Tahun

Global
Rusia Sebut Ketegangan di Kosovo Berpotensi Berbahaya

Rusia Sebut Ketegangan di Kosovo Berpotensi Berbahaya

Global
Thailand Selidiki Jaringan Judi Online Ilegal 'Betflix' dengan Keterlibatan Polisi

Thailand Selidiki Jaringan Judi Online Ilegal "Betflix" dengan Keterlibatan Polisi

Global
Kali Pertama, Australia Kerahkan 6 Jet Tempur F-35 ke Indonesia

Kali Pertama, Australia Kerahkan 6 Jet Tempur F-35 ke Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com