WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Wacana Amerika Serikat (AS) melakukan boikot diplomatik di Olimpiade Musim Dingin Beijing pada Februari 2022 mencuat lagi.
Beberapa anggota parlemen di Washington mengapungkan lagi gagasan itu, untuk memprotes pelanggaran HAM oleh China.
Menurut laporan The Washington Post pada Selasa (16/11/2021), mengutip sumber-sumber yang dekat dengan situasi tersebut, Gedung Putih akan segera mengumumkan bahwa baik Presiden Joe Biden maupun pejabat pemerintah AS lainnya tidak akan menghadiri Olimpiade.
Baca juga: Olimpiade Beijing 2022 di Ambang Boikot Diplomatik AS
Boikot diplomatik semacam itu dalam rangka menunjukkan sikap tentang penindasan minoritas Muslim Uighur di Xinjiang yang oleh Washington disebut genosida, tetapi masih mengizinkan atlet Amerika untuk bertanding.
Surat kabar tersebut mengatakan, Biden kemungkinan akan menyetujui langkah seperti itu, yang telah menjadi rekomendasi resmi para penasihatnya, akhir bulan ini.
Ditanya pada Selasa tentang potensi boikot, juru bicara Gedung Putih hanya mengatakan bahwa masalah itu tidak muncul dalam percakapan Biden dengan Presiden China Xi Jinping di KTT virtual Senin (15/11/2021).
Dia juga tidak mengungkap apakah proses boikot sedang dikerjakan.
Meskipun belum ada rencana resmi, beberapa anggota parlemen secara terbuka memuji gagasan tersebut.
"Saya sudah lama menganjurkan boikot diplomatik Olimpiade Beijing dan saya berharap Pemerintah akan mengirim pesan yang kuat kepada PKC (Partai Komunis China), tanpa menghukum atlet AS," kata Senator Republik Mitt Romney di Twitter, setelah publikasi artikel Washington Post.
Jim Risch, Republikan top di Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengatakan bahwa boikot diplomatik akan menjadi seruan yang tepat bagi Amerika Serikat di Beijing.
Ketua DPR dari Partai Demokrat Nancy Pelosi sejak Mei pun menyerukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing, sebuah langkah yang pada saat itu mengundang reaksi marah dari para pejabat China.
Namun, banyak kalangan tertentu dari partai Republik ingin Biden melangkah lebih jauh dengan memboikot total acara tersebut. Tak hanya diplomat dan pejabat yang tidak hadir, tetapi atlet Amerika juga.
Baca juga: 100 Hari Jelang Olimpiade Beijing, China Mengaku Khawatir Covid-19 Jadi Tantangan Terbesar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.