Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan dan Penjarahan di Guadeloupe Masuk Hari Ketiga, Perancis Kirim Pasukan Khusus

Kompas.com - 22/11/2021, 06:52 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

POINTE-A-PITRE, KOMPAS.com- Kerusuhan dan penjarahan di Guadeloupe, wilayah seberang laut Perancis, memasuki malam ketiga di tengah protes terhadap penanganan Covid-19, dengan orang-orang bersenjata menembaki polisi dan petugas pemadam kebakaran, kata pihak berwenang pada Minggu (21/11/2021).

Polisi menangkap 38 orang saat toko dibobol dan mobil dibakar.

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: 5 Penyebab Lonjakan Covid-19 Jerman | Petenis Peng Shuai Hilang

Pasukan polisi khusus dijadwalkan tiba dari daratan Perancis ke kepulauan Karibia pada Minggu (21/11/2021), untuk memulihkan ketertiban.

"Situasi ini tidak dapat diterima atau ditoleransi," kata juru bicara pemerintah Gabriel Attal kepada radio Europe 1 melansir Reuters.

Sebagai tanda kerusuhan dapat menyebar ke wilayah luar negeri lainnya di Karibia, serikat pekerja menyerukan pemogokan umum di pulau Martinique mulai Senin (22/11/2021), menurut laporan media Perancis.

Pemberitahuan pemogokan menuntut diakhirinya vaksinasi wajib bagi petugas kesehatan, serta dukungan untuk mengatasi harga bahan bakar yang tinggi.

Wartawan bekerja dengan toko hangus dan bangunan di sebagai jalan Pointe-a-Pitre, pulau Guadeloupe, Minggu, 21 November 2021. AP PHOTO/ELODIE SOUPAMA Wartawan bekerja dengan toko hangus dan bangunan di sebagai jalan Pointe-a-Pitre, pulau Guadeloupe, Minggu, 21 November 2021.

Prefek Guadeloupe, Alexandre Rochatte, yang mewakili pemerintah Perancis, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kelompok-kelompok bersenjata telah mencoba menjarah toko-toko di Pointe-a-Pitre, Basse-Terre dan Lamentin dan melawan polisi.

Tembakan dilepaskan ke arah polisi dan petugas pemadam kebakaran yang berusaha memadamkan api.

Empat apotek dibobol dan mobil dibakar, sementara barikade didirikan untuk menghentikan campur tangan pasukan keamanan, tambah prefek.

Baca juga: Singapura: Suntikan Booster Covid-19 adalah Keharusan

Menteri Dalam Negeri Perancis Gerald Darmanin mengatakan pada Sabtu (20/11/2021) bahwa Perancis akan mengirim ke wilayah itu sekitar 50 anggota pasukan taktis elite GIGN dan RAID dari gendarmerie dan polisi.

Perdana Menteri Perancis Jean Castex juga akan bertemu pada Senin (22/11/2021) di Paris dengan pejabat Guadeloupe untuk membahas situasi tersebut.

Foto ini menunjukkan pemasangan blokade oleh militan serikat pekerja UGTG 'Union generale des travailleurs de Guadeloupe' di bundaran Perrin Les Abymes, di kepulauan Guadeloupe, Karibia Prancis, pada 17 November 2021. -AFP PHOTO/CARLA BERNHARDT Foto ini menunjukkan pemasangan blokade oleh militan serikat pekerja UGTG 'Union generale des travailleurs de Guadeloupe' di bundaran Perrin Les Abymes, di kepulauan Guadeloupe, Karibia Prancis, pada 17 November 2021. -

Rochatte pada Jumat (19/11/2021) telah memberlakukan jam malam mulai pukul 6 sore, sampai jam 5 pagi setelah lima hari kerusuhan sipil di mana barikade dibakar di jalan-jalan dan petugas pemadam kebakaran dan dokter mogok kerja.

Serikat pekerja di Guadeloupe memulai pemogokan tanpa batas Senin (15/11/2021) lalu, untuk memprotes vaksinasi wajib petugas kesehatan terhadap Covid-19, dan persyaratan izin kesehatan.

Guadeloupe dan Martinique memiliki sejarah keragu-raguan vaksin yang mengakar di tengah ketidakpercayaan terhadap pemerintah Paris.

Baca juga: Gelombang Ke-6 Covid-19 Mulai Mereda, Singapura Cabut Pembatasan Sosial

Data kementerian kesehatan menunjukkan bahwa sejauh ini 38 persen populasi telah menerima suntikan Covid-19 pertama di Martinique dan 36 persen di Guadeloupe, dibandingkan dengan 77 persen populasi Perancis.

Pada Agustus, pemerintah Paris terpaksa meminta dokter dan perawat dari Perancis metropolitan untuk menjadi sukarelawan di Guadeloupe dan Martinique, karena gelombang infeksi membanjiri rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com