Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Inggris: Bom Bunuh Diri Liverpool Sudah Direncanakan 7 Bulan Sebelumnya

Kompas.com - 18/11/2021, 10:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LIVERPOOL, KOMPAS.com - Polisi Inggris pada Rabu (17/11/2021) mengatakan, pelaku bom bunuh diri yang gagal di kota Liverpoool hari Minggu (14/11/2021) sudah merencanakan aksinya setidaknya sejak tujuh bulan lalu.

Pelaku yang bernama Emad Al Swealmeen (32) kelahiran Irak, menyewa sebuah properti di Liverpool pada April dan melakukan pembelian terkait pembuatan bom, setidaknya sejak saat itu, kata Russ Jackson, yang mengepalai kepolisian kontra-terorisme di barat laut Inggris, dikutip dari AFP.

Bom rakitan Al Swealmeen meledak di bagian belakang taksi di luar rumah sakit Liverpool, beberapa saat sebelum Inggris memperingati Remembrance Sunday akhir pekan lalu.

Baca juga: Mobil Meledak di Liverpool Inggris, 1 Tewas dan 3 Ditangkap

Dia tewas terbakar, sedangkan pengemudi taksi yang berpikir cepat melarikan diri dengan luka ringan setelah dilaporkan mengunci Al Swealmeen di dalam taksinya.

"Sebuah gambaran kompleks muncul atas pembelian bagian-bagian komponen perangkat, kami tahu bahwa Al Swealmeen menyewa properti dari April tahun ini dan kami percaya pembelian yang relevan telah dilakukan setidaknya sejak saat itu," lanjut Jackson.

"Kami sekarang melacak kerabat terdekat Al Swealmeen yang memberitahu kami bahwa dia lahir di Irak."

Al Swealmeen adalah pencari suaka yang gagal. Ia menderita serangan penyakit mental yang akan menjadi bagian dari penyelidikan, juga bakal membutuhkan waktu untuk sepenuhnya dipahami, ujar Jackson.

Al Swealmeen ditampung oleh Elizabeth dan Malcolm Hitchcott, pasangan relawan Kristen di Liverpool, selama delapan bulan sejak 2017 saat permohonannya untuk status pengungsi ditolak.

Elizabeth Hitchcott mengatakan kepada BBC, dia merasa sangat sedih dan sangat terkejut dengan insiden bom Liverpool.

"Kami sangat mencintainya, dia pria yang baik," ujar Elizabeth.

Adapun Malcolm Hitchcott mengatakan kepada ITV News, Al Swealmeen sempat masuk rumah sakit jiwa setelah ditangkap dengan pisau dalam sebuah insiden di pusat kota Liverpool.

Baca juga: Ledakan Mobil di RS Liverpool Dinyatakan Sebagai Aksi Terorisme

Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel mengatakan, Al Swealmeen mengakali sistem imigrasi Inggris yang disfungsional dan bisa menetap meski permohonan suakanya ditolak.

Kepindahannya menjadi Kristen juga telah memicu diskusi apakah beberapa pencari suaka memanfaatkan proses tersebut untuk agar bisa tinggal di Inggris.

Katedral Liverpool, tempat Al Swealmeen dibaptis pada 2015 dan dikonfirmasi pada 2017, mengatakan bahwa pihaknya memiliki proses ketat untuk menentukan komitmen sejati seseorang.

Malcolm Hitchcott juga mengatakan kepada radio lokal BBC, dia yakin tentang keyakinan agama Al Swealmeen.

"Saya tidak ragu saat dia meninggalkan kami pada akhir dari delapan bulan bahwa dia orang Kristen," katanya.

Surat kabar The Times melaporkan bom Liverpool rakitan Al Swealmeen berisi TATP, bahan peledak yang digunakan oleh ISIS dalam serangan Paris 2015 dan pemboman Manchester Arena 2017.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Liverpool Pencari Suaka yang Gagal dari Irak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com