Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 100 Mayat Siswa Diidentifikasi dari Sekolah Pribumi di Nebraska

Kompas.com - 16/11/2021, 05:01 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

LINCOLN, KOMPAS.com - Para peneliti mengatakan mereka telah mengidentifikasi 102 mayat siswa yang meninggal di sebuah asrama untuk penduduk pribumi Amerika di Genoa, Nebraska.

Genoa US Indian School dioperasikan oleh pemerintah federal antara tahun 1884 dan 1934.

Melansir The Guardian pada Senin (15/11/2021), hukuman brutal dan kerja paksa adalah hal biasa yang diterapkan bagi para siswa di sekolah pribumi Amerika pada zaman itu.

Mayoritas dari siswa pribumi Amerika dikeluarkan dari keluarga dan kampung halaman mereka di luar kehendak mereka.

Baca juga: 751 Kuburan Tak Bertanda Ditemukan Lagi di Kanada, di Sekolah Asrama Abad ke-19

Para siswa pribumi itu dilarang berbicara bahasa daerah dan dipaksa masuk Kristen dalam upaya menaklukkan atau menghilangkan budaya Indian.

Pengumuman identifikasi mayat siswa pribumi itu dikeluarkan oleh Genoa Indian School Digital Reconciliation Project, sebuah kolaborasi antara University of Nebraska-Lincoln (UNL), Genoa US Indian School Foundation, serta keturunan dan perwakilan dari 5 suku di Nebraska.

Penemuan itu disebut sebagai salah satu perkembangan paling signifikan sejak proyek dimulai pada 2017.

Nama-nama 102 siswa pribumi yang meninggal dikumpulkan dari sumber termasuk arsip surat kabar dan buletin sekolah, menurut para peneliti, yang mengatakan catatan resmi dihancurkan atau tersebar ketika sekolah ditutup.

Sementara beberapa nama kemungkinan merupakan duplikat, jumlah korban tewas dari sekolah pribumi tersebut mungkin jauh lebih tinggi, kata Margaret Jacobs, profesor sejarah di UNL dan direktor proyek.

Jacobs meyakini itu karena menurut catatan ada ribuan dari lebih 40 suku dalam 50 tahun sejarahnya yang didaftarkan masuk ke sekolah pribumi Amerika.

Baca juga: Kanada Kembali Temukan Ratusan Kuburan Tak Bertanda di Bekas Sekolah Adat

Dia mengatakan nama-nama akan dirilis setelah berkonsultasi dengan para pemimpin suku dan setelah upaya untuk melacak kerabat yang masih hidup dari siswa yang meninggal.

“Anak-anak ini meninggal di sekolah,” kata Jacobs kepada Omaha World-Herald.

“Mereka tidak mendapat kesempatan untuk pulang. Saya pikir keturunannya berhak tahu apa yang terjadi pada nenek moyang mereka,” ucapnya.

Beberapa mayat siswa sekolah pribumi yang ditemukan berusia 4 hingga 22 tahun.

Mereka ada yang meninggal dalam kecelakaan, tenggelam atau ditembak, dan dalam satu kasus dilaporkan karena ditabrak kereta barang. Namun, kebanyakan meninggal karena penyakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com