Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Penemuan Konsumsi Kopi, Konon Ditemukan Penggembala Kambing

Kompas.com - 12/11/2021, 20:28 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Sejarah awal penemuan kopi hingga akhirnya dipakai sebagai minuman, berawal dari hutan kopi kuno di dataran tinggi Ethiopia berabad-abad lalu.

Dilansir berbagai sumber, penggembala kambing bernama Kaldi, pertama kali menemukan buah kopi saat sedang menggembala.

Dia memperhatikan setelah memakan "buah beri" dari pohon itu, kambingnya menjadi sangat energik.

Baca juga: Kapan Batas Waktu Minum Kopi dalam Satu Hari?

Kaldi lantas mengantongi buah itu, bergegas pulang untuk memberi tahu istrinya.

Istrinya pun takjub. Dia menyebut temuan buah kopi itu sebagai "kiriman dari surga."

Atas saran istrinya, Kaldi pun memberikan buah itu kepada biarawan setempat. Dari biarawan itu akhirnya kopi dikenal orang setempat.

Dilansir NCA USA, kisah itu tidak muncul secara tertulis. Jadi sulit untuk mengetahui kebenaran kisah itu.

Meski begitu, orang-orang percaya bahwa penanaman kopi dimulai di Ethiopia.

Baca juga: Cara Simpan Biji Kopi agar Tahan hingga Satu Tahun, Tips dari Barista

Dilansir The Spruce Eats, mistikus sufi Yaman Ghothul Akbar Nooruddin Abu al-Hasan al-Shadhili sedang melakukan perjalanan melalui Ethiopia.

Dia bertemu dengan beberapa burung yang sangat energik.

Burung tersebut memakan buah tanaman kopi.
Dia memutuskan untuk mencoba buah beri ini dan menemukan bahwa kopi membuatnya lebih energik dan tak lelah lagi.

Bukti paling awal dipercaya bahwa kopi berasal dari Ethiopia. Kopi sampai ke Yaman karena impor.

Baca juga: Mengonsumsi Kopi Bermanfaat untuk Kesehatan, asal...

Budidaya dan perdagangan kopi dimulai di Semenanjung Arab. Pada abad ke-15, kopi ditanam di distrik Yaman. Lalu pada abad ke-16 dikenal di Persia, Mesir, Suriah, dan Turki.

Kopi tidak hanya dinikmati di rumah, tetapi juga di kedai kopi umum di kota-kota di Timur Dekat atau Asia Barat Daya.

Pengetahuan tentang kopi dan kebiasaan minum kopi dari Arab ini mulai menyebar, bersamaan dengan ribuan peziarah yang mengunjungi kota suci Mekah setiap tahun dari seluruh dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com