Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Staf PBB Ditahan di Ibu Kota Ethiopia di Tengah Konflik

Kompas.com - 10/11/2021, 05:11 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

ADDIS ABABA, KOMPAS.com - Sedikitnya 16 staf PBB Ethiopia ditahan di ibu kota Adidas Ababa oleh pasukan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), setelah 6 orang lainnya telah dibebaskan.

Berbicara dalam konferensi pers di New York pada Selasa (9/11/2021), juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa pihaknya telah "secara efektif bekerja" dengan pemerintah Ethiopia untuk mengamankan pembebasan segara mereka yang masih ditahan.

“Sejauh yang saya tahu, tidak ada penjelasan yang diberikan kepada kami tentang mengapa anggota staf ini ditahan,” kata Stephane Dujarric, seperti yang dilansir dari Al Jazeera ada Selasa .

Dujarric mencatat bahwa pejabat keamanan PBB telah mengunjungi staf yang ditahan, semua warga negara Ethiopia yang bekerja untuk berbagai badan PBB.

Baca juga: Pemberontak Tigray Ancam Ibu Kota Ethiopia, Siapa Sebenarnya Mereka?

Tidak ada komentar langsung dari pemerintah Ethiopia, yang telah memerangi pasukan dari wilayah Tigray utara selama setahun ini.

Ketegangan antara pemerintah Ethiopia dan PBB semakin meninggit selama perang di Tigray, yang menurut perkiraan oleh badan dunia tersebut telah mendorong ratusan ribu orang ke dalam kondisi krisis kemanusiaan, seperti kelaparan.

Pada akhir September, pemerintah telah memerintahkan pengusiran 7 pejabat senior PBB dari Ethiopia karena “campur tangan” dalam urusan internalnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan Washington mengetahui laporan tentang penahanan staf PBB tersebut di ibu kota Ethiopia dan menganggap situasi itu "mengkhawatirkan".

"Kami dengan jelas mengutuk pengusiran pejabat PBB sebelumnya dari Ethiopia, dan jika dikonfirmasi, kami juga akan mengutuk penangkapan anggota staf PBB berdasarkan etnis," kata Price kepada wartawan, pada Selasa (9/11/2021).

Baca juga: Kondisi Ethiopia Makin Tak Menentu, Dewan Keamanan PBB Desak Pertempuran Dihentikan

“Kami memahami dari laporan...bahwa mereka (staf) yang ditangkap adalah Tigrayan. Pelecehan dan penahanan oleh pasukan keamanan pemerintah Ethiopia atas dasar etnis sama sekali tidak dapat diterima,” ungkapnya.

Price menambahkan bahwa AS ikut mengutuk serangan balas dendam oleh para pejuang yang terkait dengan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).

“Kami menyerukan semua pihak untuk menghentikan kegiatan seperti itu dan menghormati hak asasi manusia dan supremasi hukum,” katanya.

Penahanan staf PBB di Addis Ababa mengikuti deklarasi pada pekan lalu tentang keadaan darurat nasional selama 6 bulan, setelah pejuang Tigrayan dan Oromo mengklaim kemajuan besar di lapangan, meningkatkan kekhawatiran akan unjuk rasa di Addis Ababa.

“Mereka adalah staf lokal yang ditangkap dalam operasi keamanan di Addis Ababa. Operasi keamanan ini dimulai segera setelah keadaan darurat diumumkan oleh kabinet Ethiopia,” kata Mohammed Adow dari Al Jazeera, melaporkan dari Addis Ababa.

“Banyak orang telah ditangkap di seluruh ibu kota, para pekerja PBB ini ditangkap selama operasi itu,” lanjutnya.

Baca juga: Ethiopia Umumkan Keadaan Darurat Nasional Setelah Pasukan Tigray Mengancam Ibu Kota

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com