Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Negara Berjanji Tak Akan Jual Mobil Bertenaga Bensin Mulai 2035

Kompas.com - 09/11/2021, 20:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Isu kendaraan ramah lingkungan kian mengemuka di Australia setelah Pemerintah Australia mengumumkan investasi 250 juta dollar untuk penyiapan infrastruktur pengisian baterai mobil listrik.

Namun strategi pemerintah dinilai belum maksimal khususnya terkait dengan target penjualan mobil listrik.

Pada KTT perubahan iklim COP26 di Glasgow, Inggris dan beberapa negara lain berkomitmen untuk melarang penjualan mobil berbahan bakar minyak di negara maju pada tahun 2035 dan di negara berkembang pada 2040.

Baca juga: Tak Hanya Mobil Listrik, Bahan Bakar Nabati Juga Penting Turunkan Emisi

Sedikitnya 20 negara di dunia telah mengumumkan rencana untuk menghapus mobil BBM lebih awal.

Perusahaan pembuat mobil sendiri telah mengubah produksi mereka menjadi mobil listrik, seperti yang dilakukan Volvo, Ford di Eropa, dan bahkan Rolls Royce.

Mereka berkomitmen menjual kendaraan yang semuanya bertenaga listrik pada tahun 2030.

Pabrikan lainnya, termasuk General Motors dan Volkswagen, segera menyusul.

Perlombaan penghapusan produksi mobil BBM sudah mulai. Tapi Australia belum beranjak dari garis start.

Penjualan mobil listrik semakin pesat

Menurut asosiasi industri otomotif Australia, baru 0,8 persen dari jenis kendaraan ringan baru yang dijual bertenaga listrik di tahun 2021.

Australia memerlukan lebih banyak prasarana pengisian baterai mobil listrik.AP/NG HUAN GUAN via BBC INDONESIA Australia memerlukan lebih banyak prasarana pengisian baterai mobil listrik.
Meskipun angka ini dua kali lipat dari jumlah yang terjual tahun lalu, namun sangat ketinggalan bila dibandingkan tren penjualan global 4 persen.

Di Eropa dan Inggris saat ini satu dari 10 mobil yang terjual merupakan mobil listrik.

Di Norwegia, yang memimpin penjualan mobil listrik di dunia, tiga perempat mobil baru yang terjual tahun lalu adalah mobil listrik.

Penjualan kendaraan ramah lingkungan ini terus tumbuh melampaui penjualan mobil bensin. Bahkan semasa pandemi Covid-19, penjualan mobil listrik tumbuh karena penjualan mobil bensin turun.

Banyak negara yang menyatakan keinginan untuk menandatangani perjanjian larangan mobil bertenaga bensin juga telah memiliki infrastruktur pengisian baterai yang lebih berkembang.

Menurut The Blueprint Institute, pada tahun lalu belum cukup 100 stasiun pengisian baterai per sejuta orang di Australia, sementara di Eropa sudah ada 400 stasiun per sejuta orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com