BERLIN, KOMPAS.com - Seorang influencer dikecam setelah memicu kemarahan warga net setelah terekam menggunakan Monumen Peringatan Holocaust untuk pemotretan dengan crop top.
The Sun melaporkan pada Senin (1/11/2021), sebuah video viral TikTok menunjukkan wanita berambut pirang duduk berpose tidak senonoh di monumen di Berlin.
Baca juga: Kisah Keluarga Yahudi yang Dilindungi Hitler dari Holocaust
Sementara seorang wanita dalam video terdengar berkata, "Saya terkejut, tak mampu berkata-kata."
Monumen Peringatan Holocaust didirikan di Berlin untuk memperingati jutaan orang Yahudi yang dibunuh oleh Nazi.
Monumen itu terdiri dari 2.711 lempengan beton yang disusun dalam pola grid di bidang miring.
Video yang diunggah oleh halaman bernama Influencers in the Wild dengan judul "jangan lakukan ini" kini telah dilihat lebih dari 10 juta kali.
Pengguna media sosial dikejutkan dengan sikap yang diduga wanita Jerman itu saat mengunjungi monumen peringatan untuk warga Yahudi Eropa yang terbunuh.
This is the Holocaust Memorial in Berlin. Don’t do this. pic.twitter.com/2X1OIAe0qq
— influencersinthewild (@influencersitw) October 30, 2021
Baca juga: Cerita Anak Korban Holocaust yang Selamat Merasa Senasib dengan Pengungsi Afghanistan
Seseorang menulis: “Tempat itu mungkin memiliki keheningan paling menakutkan dan paling keras yang pernah saya rasakan. Saya tidak bisa membayangkan berpikir ini adalah tempat untuk itu (berpose).”
Yang lain berkata: "Untuk semua orang yang mengatakan 'Dia mungkin tidak tahu', seberapa tidak sadarnya Anda untuk tidak mengetahuinya? Berlin pada dasarnya punya satu peringatan besar, tidak mungkin (tidak tahu)."
"Orang-orang yang mengatakan, 'artis mengatakan tidak apa-apa untuk mengambil foto,' sama sekali tidak mengerti mengapa ini tidak sopan," kata netizen lainnya.
Pada 2017 seorang penulis Israel yang berbasis di Berlin meluncurkan sebuah proyek seni yang menyindir perilaku tidak sopan dari turis yang suka selfie dan mendaki peringatan Holocaust.
Shahak Shapira, 28 tahun, membuat sebuah situs web bernama 'Yolocaust' di mana ia membandingkan foto-foto orang yang tersenyum, berpose dan melakukan yoga di situs tersebut.
Baca juga: Kekejaman Holocaust Nazi, Korban Dikemas Seperti Sarden di Kamar Gas
Selfie tanpa rasa prihatin di tempat itu disandingkan dengan arsip gambar masa perang yang mengejutkan, untuk menunjukkan betapa absurdnya tindakan anak-anak muda yang terobsesi pada media sosial.
Banyak gambar, yang telah dibagikan di Facebook, Instagram dan Twitter, diberi judul "melompati orang-orang Yahudi yang mati" atau dengan tagar "yolocaust", gabungan dari "yolo" (Anda Hanya Hidup Sekali) dan Holocaust.
Itu terjadi ketika turis Inggris dituduh tidak menghormati keluarga korban Holocaust dengan berpose untuk selfie yang tidak pantas di Auschwitz.
Mereka berbagi foto diri mereka tersenyum dan bermain-main di Auschwitz-Birkenau Memorial and Museum, yang dibangun untuk mengenang lebih dari satu juta orang yang tewas di sana selama Perang Dunia Kedua.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.