Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Kota Bawah Laut Baiae, Tempat Bangsawan Romawi Kuno Pesta Tanpa Henti

Kompas.com - 31/10/2021, 15:23 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

Baiae dibangun di lereng supervolcano Campi Flegrei, dan daya tarik awalnya adalah mata air panasnya.

Menurut Gallochio, itu adalah kota spa, di mana orang percaya bahwa penyakit apa pun dapat disembuhkan.

"Kaisar Hadrian meninggal di Baiae: dia mungkin datang ke sini menjelang akhir hayatnya saat dia mencari penyembuhan terakhir."

Di kemudian hari, sumber tertulis menggambarkan Baiae sebagai kota kejahatan, di mana orang kaya akan berpesta selama berhari-hari, berselingkuh dan tanpa malu memamerkan kekayaan mereka.

Itu juga tempat di mana senator Gaius Calpurnius Piso berencana untuk membunuh Kaisar Nero.

“Kami memiliki jejak kamar-kamar mewah yang besar, ini yang pasti telah menjadi tuan rumah pesta terus-menerus,” kata Gallochio.

“Anda dapat membayangkan bahwa, selama liburan musim panas, ini adalah tempat pemanjaan diri, di mana kaum bangsawan Romawi bisa menjadi gila.”

Baca juga: Penyelam Amatir Temukan Harta Karun Peninggalan Kekaisaran Romawi saat Bersihkan Sampah Dasar Laut

Pada abad keempat, sebagian besar kota mulai tenggelam akibat “bradyseism”, di mana aktivitas vulkanik menyebabkan permukaan bumi naik dan turun.

Fenomena tersebut mempengaruhi seluruh area teluk, dengan pusat komersial terdekat Pozzuoli berakhir antara empat dan enam meter di bawah air.

Foto-foto Baucher memicu daya tarik yang besar, tetapi upaya pertama penggalian tidak dilakukan sampai 1959, tepatnya setelah peralatan scuba-diving menjadi lebih canggih.

Sebuah peta arkeologi dari kota yang tenggelam itu dibuat, dan menunjukkan jalan dan deretan bangunan.

Penggalian signifikan pertama dilakukan pada awal 1980-an, di mana nymphaeum, sebuah ruangan yang dipenuhi dengan patung marmer dari masa Kaisar Claudius, ditemukan. Replika patung berdiri di dasar laut hari ini, sementara aslinya dipajang di museum.

Penemuan lain termasuk pemandian kuno, air mancur, kolam ikan, di mana pemilik rumah akan membiakkan belut moray untuk jamuan di meja gourmet Romawi. Ada juga pipa air yang diukir dengan nama keluarganya di rumah senator Gnaeus Calpurnius Piso.

Baca juga: 13 Juli dalam Sejarah: Lahirnya Julius Caesar, Sang Penguasa Romawi, pada 100 SM

Situs bawah laut seluas 437 hektar ini, telah menjadi kawasan laut yang dilindungi sejak 2002. Sebelum itu, banyak relik yang dicuri dan dijual ke luar negeri, salah satunya berakhir di Getty Museum di Los Angeles.

“Pencurian itu bertepatan dengan meningkatnya popularitas scuba-diving. Beberapa orang mengambil relik tanpa memahami betapa berharganya relik itu,” kata Gallochio.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com