Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tanaman Penis Langka" Mekar di Kebun Raya Universitas Leiden

Kompas.com - 30/10/2021, 15:05 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber UPI

KOMPAS.com - Bunga langka yang dijuluki "Penis Plant", mekar di kebun raya salah satu universitas Belanda.

Ini disebut jadi kejadian langka di Eropa.

Dilansir UPI, University of Leiden mengatakan bahwa tanaman penis, yang secara ilmiah dikenal sebagai Amorphophallus decus-silvae, hanya mekar sekali setiap dua dekade.

Kebun raya universitas tidak pernah memiliki satu pun tanaman penis yang mekar sejak 1997.

Baca juga: 7 Pilihan Tanaman Dracaena Cantik yang Bisa Dikoleksi di Rumah

Bunga ini dikenal sebagai "tanaman penis" karena berbentuk lingga saat mekar.

Pihak sekolah mengatakan, tanaman asli Indonesia ini jarang mekar di Eropa karena kondisi iklim dan cuaca yang sangat berbeda.

Tanaman yang mekar bulan ini berumur 6 tahun. Para peneliti memperhatikan bahwa tanaman itu mulai bertunas pada pertengahan September.

Universitas membuat pengaturan yang memungkinkan masyarakat melihat bunga mekar dan merasakan bau busuknya yang terkenal.

Baunya yang sering dibandingkan dengan aroma daging yang membusuk.

Baca juga: Menurut Feng Shui, 5 Tanaman Ini Terlarang Ditanam di Area Rumah

Amorphophallus decus-silvae adalah sepupu yang lebih kecil dari Amorphophallus titanum, lebih dikenal sebagai "bunga bangkai."

Sebelum tanaman penis ini mekar, Mei tahun ini,
bunga bangkai dipajang di sebuah pompa bensin yang terbengkalai di Alameda, California.

Tukang kebun Solomon Leyva menanam tanaman itu dan membawanya ke pompa bensin yang ditutup agar publik dapat melihatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com