Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lampu Jalan di Desa Kami Ditenagai Listrik dari Biogas" (Bagian 1)

Kompas.com - 30/10/2021, 05:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Dalam memasang instalasi listrik supaya menjangkau lampu-lampu penerangan jalan dari biogas, kelompoknya memilih patungan. Terkumpullah uang sekitar Rp 20 juta untuk memasang instalasi listrik guna menyalurkan listrik yang dihasilkan dari PLTBg tersebut ke lampu-lampu di jalan.

Perjuangan Supomo dan kelompoknya tersebut berbuah manis karena listrik yang dihasilkan dari PLTBg itu masih menerangi jalan di Desa Dangean setiap malam. “Karena kami sudah berkomitmen untuk mengembangkan energi baru terbarukan,” kata Supomo.

Tak hanya itu, Supomo menuturkan kini ada beberapa kelompok lain yang mengunjungi Desa Dangean untuk mencari tahu bagaimana mengimplementasikan PLTBg. “Untuk informasi lebih lanjut soal perangkat (PLTBg) sudah dihubungkan ke teman-teman Universitas Muhammadiyah Magelang,” ujar Supomo.

Menurut Supomo, biogas untuk memasak juga tengah digencarkan di wilayahnya. Di Dusun Daengan, sudah ada tujuh unit biodigester yang dimiliki oleh para peternak sapi di sana. Baru-baru ini pula, Desa Gedangan menyabet juara III dalam ajang Penghargaan Desa Mandiri Energi Tingkat Jawa Tengah.

Supomo dan kelompoknya berniat untuk terus menggalakkan kemandirian energi di desanya dengan bertransisi menggunakan energi terbarukan.

Baca juga: Diolah Mahasiswa UNS, Limbah Ini Jadi Pupuk dan Biogas

Riset PLTBg

Dosen Prodi Teknik Mesin Otomotif Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang Bagiyo Condro Purnomo mengatakan, teknologi PLTBg yang dikembangkannya tersebut bisa direplikasi dan dudiplikasi di tempat lain. Dia menambahkan, PLTBg itu merupakan hasil modifikasi dari generator berbahan bakar minyak.

Bagiyo berujar, pembangkit listrik berbahan bakar minyak tersebut dimodifikasi melalui pemasangan mixer untuk mencampur udara dan biogas. Namun, dia mengakui masih perlu penelitian yang lebih mendalam mengenai mixer yang tepat agar bisa diadopsi lebih maksimal.

Untuk seperangkat PLTBg yang dikembangkannya tersebut, dana yang dibutuhkan sekitar Rp 20 juta yang meliputi satu unit pembangkit listrik, mixer, dua konverter, empat buah baterai basah, dan beberapa peralatan lain.

Dia menambahkan, PLTBg skala kecil sebenarnya sudah cukup banyak dipakai di peternakan luar negeri, seperti di Australia. Tetapi di Indonesia, dia mengakui bahwa teknologi tersebut di belum banyak dikembangkan.

Bagiyo menuturkan, potensi biogas untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik skala kecil sebenarnya sangat melimpah sebagai salah satu teknologi untuk bertransisi energi. Karena, sejauh pengamatannya, pemanfaatan biogas saat ini masih banyak digunakan untuk memasak.

Sejauh ini, kendala yang dia dan timnya hadapi adalah bagaimana mengoptimalkan sumber biogas untuk diubah menjadi listrik. Dia mencontohkan, untuk biodigester ukuran delapan meter kubik, hanya bisa menghidupkan PLTBg kapasitas 5 kilowatt tersebut sekitar satu sampai dua jam.

Baca juga: Pemanfaatan Energi Biogas dalam Kehidupan Sehari-hari

“Memang tidak banyak yang riset mengenai PLTBg. Mungkin perlu dibesarkan biodigesternya atau ditambah jumlah ternaknya supaya lebih optimal,” ujar Bagiyo, Senin (18/10/2021).

Bagiyo juga mendorong perlunya semakin banyak riset-riset terkait PLTBg tersebut agar teknologi itu bisa semakin masif dikembangkan di Indonesia.

Technical Field Assistant Yayasan Rumah Energi Jihan Ahmad As-sya'bani mengatakan, memang belum ada pabrikan yang membuat PLTBg skala kecil. Sehingga, untuk membuat pembangkit listrik dari tenaga biogas, perlu modifikasi dari teknologi yang telah ada seperti pembangkit listrik tenaga minyak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com