Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2021, 06:10 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com – Facebook resmi mengubah nama perusahaan induknya menjadi Meta pada Kamis (28/10/2021).

Perubahan nama tersebut diumumkan CEO Meta Mark Zuckerberg secara virtual sebagaimana dilansir AFP.

Perubahan nama tersebut menjadi salah satu bagian dari visi perusahaan media sosial itu yang getol mengembangkan realitas virtualnya untuk masa depan.

Baca juga: Facebook Resmi Ganti Nama Jadi Meta

Meta berambisi untuk merealisasikan apa yang mereka sebut "metaverse", sebuah program yang akan mengaburkan batas antara dunia fisik dan dunia digital.

Meski perusahaan induk berganti nama, platform media sosial Meta seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp tetap mempertahankan namanya.

Zuckerberg dalam pidatonya mengatakan bahwa visinya adalah masa depan.

“Dalam dekade berikutnya, Metaverse akan menjangkau satu miliar orang, memposting ratusan miliar dollar AS perdagangan digital, dan mendukung pekerjaan bagi jutaan pencipta dan pengembang,” kata Zuckerberg.

Baca juga: Diterpa Skandal, Facebook Tetap Untung Besar

Selama Zuckerberg berpidato, perusahaan menekankan selusin terobosan teknologi utama untuk sampai ke "Metaverse" generasi berikutnya.

Facebook juga mengumumkan rencana untuk mempekerjakan 10.000 orang di Uni Eropa untuk membangun "Metaverse”.

Zuckerberg sendiri akan muncul sebagai promotor terkemuka dari konsep tersebut.

Kata “Metaverse” sebenarnya diciptakan oleh Neal Stephenson pada 1992 dalam novelnya, Snow Crash.

Baca juga: Facebook Dikabarkan Berencana Ganti Nama

Dalam “Metaverse” Stephenson menggambarkan mana orang-orang mengenakan headset realitas virtual untuk berinteraksi di dalam dunia digital.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, di kalangan Silicon Valley, perubahan nama dan citra bukanlah hal yang aneh saat mereka berupaya untuk memperluas layanan mereka.

Pada 2015, Google mendirikan Alphabet Inc sebagai perusahaan induknya untuk memperluas di luar bisnis mesin pencari dan periklanan.

Selain itu, Alphabet Inc mengawasi berbagai usaha lain hingga menyediakan layanan internet di daerah terpencil.

Baca juga: Facebook Membahayakan Anak-anak dan Memicu Perpecahan”


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com