Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aung San Suu Kyi Berikan Kesaksian Pertama sejak Kudeta Militer

Kompas.com - 27/10/2021, 14:35 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Pemimpin sipil Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi memberikan kesaksian di pengadilan untuk pertama kalinya sejak kudeta militer.

Dia memberikan kesaksian di pengadilan ibu kota Myanmar, Naypyidaw, pada Senin (25/10/2021), sebagaimana dilansir CNN.

Namun, kesaksiannya tersebut tidak dibeberkan kepada publik oleh junta militer. Tim pengacaranya juga dibungkam.

Baca juga: Pemimpinnya Dilarang Muncul, Junta Militer Myanmar Boikot KTT ASEAN

Suu Kyi (76) bersaksi di persidangan terhadap salah satu dari beberapa tuduhan yang dijatuhkan junta militer terhadapnya.

Dia dijatuhi serangkaian tuduhan oleh junta militer yang dapat membuatnya dipenjara selama puluhan tahun jika terbukti bersalah.

Beberapa tuduhan tersebut meliputi pelanggaran protokol Covid-19, mengimpor walkie-talkie secara ilegal, melakukan penghasutan, dan melanggar Undang-Undang Rahasia Negara.

Media pemerintah Myanmar, yang merupakan corong junta, belum melaporkan proses pengadilan. Sidan juga digelar secara tertutup untuk wartawan dan publik.

Baca juga: KTT ASEAN Ke-38 dan 39 Dimulai Tanpa Perwakilan Junta Militer Myanmar

Karena tim hukum Suu Kyi dibungkam, publik akan semakin kesulitan mengetahui bagaimana perkembangan persidangannya atau tentang kesehatannya.

Pada September, Suu Kyi dilaporkan mengalami pening ketika mendengar dakwaan dan dianggap terlalu sakit untuk menghadiri pengadilan.

Pada awal Oktober, para pengacaranya meminta pengadilan agar sidang untuk setiap kasus Suu Kyi diadakan setiap dua pekan sekali dengan alasan kesehatan.

Media lokal Myanmar Now melaporkan, Suu Kyi mampu mempertahankan bahwa dia tidak bersalah dengan sangat baik.

Baca juga: KTT ASEAN Ke-38 dan 39 Dimulai Tanpa Perwakilan Junta Militer Myanmar

 

Myanmar berada dalam kelumpuhan politik dan ekonomi sejak militer melakukan kudeta 1 Februari.

Dalam kudeta tersebut, militer menggulingkan Aung San Suu Kyi dan menahannya sampai sekarang.

Pasukan keamanan tak segan menggunakan kekerasan, atau bahkan membunuh, untuk membubarkan aksi protes.

Lebih dari 1.000 warga sipil telah dibunuh oleh pasukan keamanan Myanmar dan ribuan ditangkap sejak kudeta menurut PBB.

Baca juga: KTT ASEAN, Junta Myanmar Ancam Tak Datang akibat Pencoretan Min Aung Hlaing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com