NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Pemimpin sipil Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi memberikan kesaksian di pengadilan untuk pertama kalinya sejak kudeta militer.
Dia memberikan kesaksian di pengadilan ibu kota Myanmar, Naypyidaw, pada Senin (25/10/2021), sebagaimana dilansir CNN.
Namun, kesaksiannya tersebut tidak dibeberkan kepada publik oleh junta militer. Tim pengacaranya juga dibungkam.
Baca juga: Pemimpinnya Dilarang Muncul, Junta Militer Myanmar Boikot KTT ASEAN
Suu Kyi (76) bersaksi di persidangan terhadap salah satu dari beberapa tuduhan yang dijatuhkan junta militer terhadapnya.
Dia dijatuhi serangkaian tuduhan oleh junta militer yang dapat membuatnya dipenjara selama puluhan tahun jika terbukti bersalah.
Beberapa tuduhan tersebut meliputi pelanggaran protokol Covid-19, mengimpor walkie-talkie secara ilegal, melakukan penghasutan, dan melanggar Undang-Undang Rahasia Negara.
Media pemerintah Myanmar, yang merupakan corong junta, belum melaporkan proses pengadilan. Sidan juga digelar secara tertutup untuk wartawan dan publik.
Baca juga: KTT ASEAN Ke-38 dan 39 Dimulai Tanpa Perwakilan Junta Militer Myanmar
Karena tim hukum Suu Kyi dibungkam, publik akan semakin kesulitan mengetahui bagaimana perkembangan persidangannya atau tentang kesehatannya.
Pada September, Suu Kyi dilaporkan mengalami pening ketika mendengar dakwaan dan dianggap terlalu sakit untuk menghadiri pengadilan.
Pada awal Oktober, para pengacaranya meminta pengadilan agar sidang untuk setiap kasus Suu Kyi diadakan setiap dua pekan sekali dengan alasan kesehatan.
Media lokal Myanmar Now melaporkan, Suu Kyi mampu mempertahankan bahwa dia tidak bersalah dengan sangat baik.
Baca juga: KTT ASEAN Ke-38 dan 39 Dimulai Tanpa Perwakilan Junta Militer Myanmar
Myanmar berada dalam kelumpuhan politik dan ekonomi sejak militer melakukan kudeta 1 Februari.
Dalam kudeta tersebut, militer menggulingkan Aung San Suu Kyi dan menahannya sampai sekarang.
Pasukan keamanan tak segan menggunakan kekerasan, atau bahkan membunuh, untuk membubarkan aksi protes.
Lebih dari 1.000 warga sipil telah dibunuh oleh pasukan keamanan Myanmar dan ribuan ditangkap sejak kudeta menurut PBB.
Baca juga: KTT ASEAN, Junta Myanmar Ancam Tak Datang akibat Pencoretan Min Aung Hlaing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.