Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buat Perubahan Aturan, Korea Utara Siapkan Rencana Masa Depan Tanpa Kim Jong Un?

Kompas.com - 25/10/2021, 12:25 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Hanya sedikit pemimpin dunia yang diawasi dan diselimuti misteri seperti Kim Jong Un. Intrik politik dan diplomatik mengepung sang diktator, yang diyakini berusia akhir 30-an, sejak ia mengambil alih kekuasaan pada 2011.

Desas-desus yang paling sering muncul adalah tentang kondisi kesehatannya yang buruk.

Kondisi dan keberadaannya sehari-hari begitu buram, sehingga ketika dia menghilang selama beberapa minggu pada 2020, spekulasi tentang kematiannya merajalela hingga dia muncul kembali di depan umum.

Sementara Kim telah membuktikan rumor yang salah sejauh ini, perkembangan pada tahun lalu menunjukkan bahwa di balik pintu tertutup, Korea Utara mungkin sedang mempersiapkan hari ketika Kim Jong Un benar-benar pergi menurut laporan Insider.

Baca juga: AS Desak Korea Utara Berhenti Memprovokasi dan Terima Tawaran Dialog

Mengatur tanpa aturan

Saat ini tidak ada aturan suksesi yang diketahui dalam hierarki partai penguasa Korea Utara, Partai Pekerja Korea (WPK).

Akibatnya, para analis hanya dapat mendasarkan prediksi tentang siapa yang muncul setelah Kim berdasarkan transfer kekuasaan sebelumnya.

Protokol suksesi terbilang minim di Korea Utara. Dalam 73 tahun sejarahnya, hanya ada tiga pemimpin dari satu keturunan yang menjabat.

Pemimpin pertamanya, Kim Il Sung, menunjuk putranya, Kim Jong Il, sebagai penggantinya pada 1980, 14 tahun sebelum kematiannya pada 1994.

Kim Jong Il secara aktif menghindari penunjukan seorang penerus sampai tepat sebelum kematiannya.

Kim Jong Il akhirnya menunjuk Kim Jong Un sebagai penggantinya, ketika jelas kemungkinannya minim dia bisa pulih sepenuhnya, dari stroke parah yang dideritanya pada musim panas 2008.

Meski begitu, butuh dua tahun untuk pengumuman resmi, dan Kim Jong Un hanya menjadi ahli waris selama setahun sebelum akhirnya mengambil alih kepemimpinan.

Meskipun muda dan tidak berpengalaman, Kim Jong Un memiliki kekuatan konsolidasi yang kejam.

Pada 2013, dia mengeksekusi pamannya, Jang Song Thaek, karena "tindakan anti-partai" dan "kontra-revolusioner."

Jang ditunjuk sebagai seorang bupati oleh Kim Jong Il. Seorang pembelot Korea Utara mengatakan pengaruh yang diperoleh Jang, membuatnya menjadi target bagi Kim yang lebih muda.

Pada 2017, saudara tirinya, Kim Jong Nam, dibunuh di Kuala Lumpur. Kim Jong Nam adalah putra tertua Kim Jong Il dan telah menjadi kritikus vokal rezim.

Baca juga: Kakak Tiri Kim Jong Un yang Tewas Diracun Diduga adalah Mata-mata Korea Selatan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com