Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen AS Beberkan Kekhawatiran Perkembangan Teknologi China

Kompas.com - 24/10/2021, 16:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Intelijen AS pada Jumat (22/10/2021) menyebarkan informasi adanya bahaya, China mengumpulkan data genetik dari seluruh dunia guna mendorong perkembangan teknologinya.

Laporan dari Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional (NCSC) menggambarkan bahaya atas kerja sama investasi atau tawaran keahlian dari China.

Laporan intelijen tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian perkiraan bahwa AS berisiko tertinggal dari China yang terus maju dengan penelitiannya, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Jumat (22/10/2021).

Baca juga: Intelijen AS Peringatkan Perubahan Iklim Berdampak pada Keamanan Dunia

Edward You, pejabat NCSC membeberkan bahwa perusahaan-perusahaan China sudah aktif berinvestasi di bioteknologi, farmasi, serta menawarkan tes genetik dan alat tes Covid-19 kepada AS dan Eropa, yang diduga untuk mengumpulkan data.

Menurut You dengan begitu Beijing suatu hari nanti bisa menjadi dominan dalam perawatan kesehatan dan membuat AS sepenuhnya bergantung pada China.

Penjabat direktur pusat kontraintelijen, Michael Orlando, mengatakan kepada wartawan bahwa AS "tidak boleh kalah" dari China di beberapa bidang utama, seperti kecerdasan buatan, sistem otonom, komputasi kuantum, semikonduktor, dan bioteknologi.

Orlando mengklaim bahwa bisnis dan akademisi China bekerja untuk melayani kepentingan Partai Komunis pemerintah.

"Meskipun kami telah mengatakan ini selama bertahun-tahun, orang tidak mencerna ini," ujar Orlando.

Baca juga: Intelijen AS: Korut Bakal Uji Coba Rudal Balistik Tahun Depan

Peringatan intelijen AS tersebut muncul segera setelah ramai diberitakan bahwa China menguji rudal hipersonik, dan setelah pejabat penting Pentagon meninggalkan jabatan mereka dengan mengatakan bahwa mereka khawatir AS akan tertinggal.

Laporan baru intelijen AS merinci ancaman terhadap sektor swasta pada khususnya.

Pejabat Amerika telah berulang kali memperingatkan bahwa China menutup celah di bidang-bidang, seperti kecerdasan buatan (AI).

Peringatan bahaya perkembangan teknologi China oleh intelijen AS itu meningkat pekan ini ketika diketahui bahwa negara komunis itu telah menguji rudal hipersonik, menggunakan jenis teknologi yang dapat menghindari sistem peringatan dini.

Orlando menambahkan bahwa komputasi kuantum adalah area di mana AS harus memastikan bahwa perusahaan-perusahaan Amerika tidak membantu China mengembangkan teknologi yang dapat merusak sistem enkripsi yang digunakan oleh badan intelijen.

Baca juga: Penyelidikan Asal-usul Covid-19: Intelijen AS Masih Kebingungan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com