LONDON, KOMPAS.com - Sebuah benda kuno yang dianggap sebagai peta bintang tertua di dunia akan dipajang di British Museum London, Inggris.
Nebra Sky Disc atau Cakram Langit Nebra secara luas diyakini berusia 3.600 tahun, berasal dari Zaman Perunggu.
Cakram yang terbuat dari perunggu itu ditemukan di Jerman pada tahun 1999 dan dianggap sebagai salah satu penemuan arkeologi paling penting pada abad ke-20.
Baca juga: Inilah Kisah Suku San, Suku Tertua dan Terbesar di Afrika
Tetapi penemuannya juga kontroversial, dengan sejumlah kecil pakar masih memperdebatkan keasliannya hingga sekarang.
Cakram Nebra berukuran sekitar 30 cm dan dihiasi dengan simbol-simbol emas yang mewakili matahari, bulan, bintang, titik balik matahari, dan fenomena kosmik lainnya.
Cakram tersebut adalah milik Museum Prasejarah Negara Jerman di Halle tetapi dipinjamkan ke British Museum. Ini pertama kalinya ia dipinjamkan ke luar negeri dalam 15 tahun.
British Museum mengatakan benda bersejarah itu akan dipamerkan sebagai bagian dari eksibisi di Stonehenge, yang dibuka pada Februari.
"Ini akan membuka mata," kata Neil Wilkin, kurator pameran The World Of Stonehenge.
Baca juga: KLM, Maskapai Penerbangan Tertua di Dunia, Berdiri 7 Oktober 1991
"Cakram Langit Nebra dan liontin matahari adalah dua benda paling luar biasa yang bertahan dari Zaman Perunggu Eropa," katanya.
"Keduanya baru saja digali, secara harfiah, setelah tersembunyi di dalam tanah selama lebih dari tiga milenium. Kami senang keduanya akan menjadi bagian penting dalam pameran Stonehenge di British Museum, yang diselenggarakan sekali seumur hidup," imbuh Wilkin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.