Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Setrum Kelamin dan Kursi Hukuman, Cara China Siksa Tahanan Menurut Mantan Perwiranya

Kompas.com - 17/10/2021, 12:35 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

Caranya, dengan mengirim mereka ke kamp “pendidikan ulang” yang keras, karena mereka mengenakan cadar, menumbuhkan jenggot atau memiliki anggota keluarga di luar China.

Baca juga: POPULER GLOBAL: China Tak Perlu Perang Rebut Taiwan | David Amess Tewas Ditusuk

Alasan membelot

Jiang mengaku bergabung dengan ribuan petugas polisi dan pembantu yang direkrut di bawah kebijakan Beijing “Membangun Xinjiang”. Alasannya bergabung sebagian untuk menghindari korupsi institusional yang dia lihat di kepolisian setempat.

Tetapi setelah itu, Jiang terkejut dengan pembicaraan pengantar yang diberikan oleh seorang pejabat senior setelah kedatangannya di wilayah itu tiga tahun lalu.

Menurutnya, suasananya “aneh dan sangat intens”. "Kami diberitahu untuk tidak dekat dengan penduduk setempat dan tidak mengasihani mereka," tambahnya.

Jaing dan rekan-rekannya juga diajari tentang tanda-tanda tradisional penampilan Uighur, seperti janggut dan cadar, dan tentang tradisi mereka seperti upacara pemakaman.

Kemudian orang-orang yang direkrut diperlihatkan bagaimana rezim China menggunakan teknologi untuk memantau semua telepon, memata-matai komunikasi media sosial dan mengamati pergerakan semua orang melalui sistem pengenalan wajah. Sampel DNA juga telah diambil dari setiap warga Uighur.

"Apa pun yang negatif akan dilihat sebagai kritik terhadap partai dan mengarah pada interogasi," kata Jiang.

Baca juga: Putin: China Tak Perlu Konfrontasi Militer untuk Reunifikasi dengan Taiwan

Ada pos pemeriksaan polisi di jalan-jalan setiap 300 hingga 500 yard. Pengeras suara membunyikan pesan sepanjang hari memberitahu orang-orang untuk mendukung partai, mengikuti aturan dan mendukung persatuan nasional.

"Saya hanya ingin ini berhenti - ini sangat mengganggu semua orang," kata Jiang.

Dia menjelaskan, jika tiga orang Uighur terlihat berjalan bersama selama masa liburan, polisi akan memerintahkan mereka untuk pulang secara terpisah. Memiliki janggut dapat menyebabkan interogasi brutal.

Pada awalnya, Jiang terkejut menemukan kamp-kamp interniran seperti itu di Xinjiang.

Dia mengaitkan tempat-tempat seperti itu dengan masa lalu dari Revolusi Kebudayaan, periode panjang kekerasan kacau yang dimulai pada 1966, ketika Ketua Mao melepaskan massa untuk menegaskan kembali kendalinya.

Terlepas dari kecaman internasional atas kompleks ini, China mengeklaim bahwa mereka adalah 'pusat pelatihan kejuruan' untuk membantu membasmi ekstremisme.

Banyak 'lulusan' kemudian dikirim ke program kerja paksa di pabrik dan ladang kapas. Sementara anak-anak mereka dibawa ke panti asuhan negara untuk berasimilasi ke dalam budaya China Han.

Baca juga: Gadis China Ini Menyamar sebagai Laki-laki demi Jadi Boyband

Jiang mengaku masuk ke dalam pusat-pusat itu hanya untuk mengejar petunjuk atau untuk diinterogasi. Tetapi dia membantah klaim Beijing bahwa mereka adalah unit pendidikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com