Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Globalisasi di Bidang Sosial Budaya

Kompas.com - 17/10/2021, 05:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Dampak globalisasi di bidang sosial budaya dapat terlihat dari fenomena pengalaman hidup sehari-hari.

Proses globalisasi budaya melibatkan penyebaran dan difusi ideologi (nilai, gagasan, norma, keyakinan, dan harapan), dan produk budaya lain melampaui batas negara.

Ini merujuk secara khusus pada gagasan bahwa sekarang ada budaya tunggal yang global dan umum, yang ditransmisikan dan diperkuat oleh internet.

Sejarah menunjukkan bahwa proses ini bukanlah proses yang netral. Ideologi dari negara-negara dominanlah yang mendorong dan membingkai globalisasi ekonomi dan politik. Secara umum, inilah yang tersebar di seluruh dunia, menjadi normal dan diterima begitu saja.

Berikut ini pengaruh globalisasi pada sosial budaya masyarakat yang terjadi melalui distribusi dan konsumsi media, barang, dan gaya hidup dari negara lain.

Baca juga: Apa Itu Globalisasi? Definisi, Efek, dan Contohnya

Migrasi

Migrasi merupakan aspek penting dari globalisasi budaya. Proses ini telah berlangsung selama beberapa abad, dengan bercampurnya bahasa, kepercayaan agama, dan nilai-nilai penduduk asing dan lokal.

Proses ini disebarkan melalui penaklukan militer, pekerjaan misionaris, dan perdagangan.

Namun, dalam 30 tahun terakhir, proses globalisasi budaya semakin intensif karena kemajuan teknologi baik teknologi transportasi maupun komunikasi.

Makanan

Globalisasi makanan adalah salah satu contoh globalisasi budaya yang paling jelas ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Konsumsi makanan merupakan aspek penting dari budaya dan sebagian besar masyarakat di seluruh dunia memiliki pola makan yang unik bagi mereka, namun globalisasi budaya makanan telah dipromosikan oleh raksasa makanan cepat saji, seperti McDonald's, Coca-Cola, dan Starbucks.

Penyebaran perusahaan makanan global ini bisa dibilang menyebabkan penurunan pola makan dan tradisi makan lokal.

Globalisasi budaya dari makanan telah dipromosikan oleh raksasa makanan cepat saji, seperti McDonald's, Coca-Cola, dan Starbucks. SHUTTERSTOCK/JENIFOTO Globalisasi budaya dari makanan telah dipromosikan oleh raksasa makanan cepat saji, seperti McDonald's, Coca-Cola, dan Starbucks.

Baca juga: Globalisasi: Pengertian dan Sejarah Awal

Olahraga dan hiburan lainnya

Globalisasi olahraga contohnya jelas dari berbagai acara olahraga internasional yang dinikmati saat ini. Mulai dari laga sepak bola liga dunia, Piala Dunia dan Olimpiade, dan Formula 1.

Kompetisi olahraga dunia nyatanya berhasil mengikat jutaan orang bersama-sama, dalam pengalaman ditengah waktu luang yang benar-benar dilakukan secara global.

Selain itu, perkembangan media yang ekspansinya didukung oleh jaringan internet telah telah mengglobalkan dampak konten hiburan dari berbagai belahan dunia, salah satunya yang terjadi pada industri K-Pop.

Pola konsumsi global

Hari ini di hampir semua kota besar di dunia, masyarakat berbagi 'pengalaman konsumsi' yang serupa.

Semakin banyak orang di Asia dan Amerika Selatan yang datang untuk menikmati gaya hidup konsumsi tinggi seperti di Barat. Termasuk penggunaan barang-barang bermerek mulai dari pakaian, kendaraan dan ponsel dan teknologi yang banyak dipengaruhi negara maju yang industrinya lebih unggul.

Pengaruh globalisasi pada pola konsumsi masyarakat dapat terlihat dari gaya pusat perbelanjaan yang serupa, dan taman rekreasi yang memberikan pengalaman budaya yang homogen di berbagai wilayah di seluruh dunia. Ini juga menciptakan adanya konsumerisme globalisasi.

Pengaruh globalisasi pada pola konsumsi masyarakat dapat terlihat dari gaya pusat perbelanjaan yang serupa, gambar Mall Festival CityLink Bandung, Jawa Barat.Dok. Mall Festival CityLink Bandung Pengaruh globalisasi pada pola konsumsi masyarakat dapat terlihat dari gaya pusat perbelanjaan yang serupa, gambar Mall Festival CityLink Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Globalisasi

Kesadaran masyarakat global

Individu dan keluarga sekarang lebih terhubung langsung ke berita dari dunia luar. Berbagai peristiwa dari berbagai belahan dunia dengan mudah diterima secara real time untuk khalayak global.

Menurut sosiolog Inggris Anthony Giddens, ini berarti bahwa semakin banyak orang yang memiliki 'pandangan global' dan semakin mengidentifikasikan diri dengan masyarakat global.

Misalnya, laporan televisi tentang bencana alam atau perang di belahan dunia lain, dapat dengan mudah menarik simpati maupun kelompok solidaritas di seluruh dunia.

Giddens mengembangkan konsep 'Kosmopolitanisme' untuk menggambarkan proses munculnya identitas global ini.

Sementara itu kritik atas pandangan ini menilai bahwa peningkatan globalisasi bisa memberi ancaman terhadap cara hidup lokal dan memunculkan kemunduran bagi nilai fundamental nasional atau lokalnya.

Sejumlah pelajar saat beraksi dengan isu global Friday For Future di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Aksi ini protes terhadap lambannya penanganan krisis pemanasan global di seluruh dunia.KOMPAS.com/Garry Lotulung Sejumlah pelajar saat beraksi dengan isu global Friday For Future di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Aksi ini protes terhadap lambannya penanganan krisis pemanasan global di seluruh dunia.

Baca juga: Karakteristik atau Ciri-ciri Globalisasi

Detradisionalisasi

Dalam teks klasiknya tahun 1999, Runaway World, Anthony Giddens berpendapat bahwa salah satu konsekuensi globalisasi adalah detradisionalisasi. Yakni ketika, masyarakat mempertanyakan kepercayaan tradisional mereka tentang agama, pernikahan, peran gender, dan sebagainya.

Dia menggunakan konsep 'detradisionalisasi' daripada 'penurunan tradisi' untuk mencerminkan fakta bahwa dalam banyak kasus, orang melanjutkan cara hidup tradisional mereka, daripada benar-benar mengubahnya.

Tetapi fakta bahwa masyarakat secara aktif mempertanyakan berbagai aspek dalam kehidupannya, membuat masyarakat menjadi jauh lebih tidak stabil utau kurang dapat diprediksi daripada sebelum globalisasi.

Pasalnya, pengaruh globalisasi ini membuat lebih banyak orang menyadari fakta bahwa ada cara alternatif dalam melakukan sesuatu, dan bahwa mereka dapat mengubah tradisi jika mereka mau.

Proses-proses di atas terkait dengan pertumbuhan urbanisasi, terutama pertumbuhan kota-kota global yang memiliki kelas menengah yang berpendidikan tinggi dan terlibat secara politik.

Perempuan dan guru berdemonstrasi di dalam sekolah swasta untuk menuntut hak dan kesetaraan pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan, dalam pertemuan Hari Guru Nasional, di sebuah sekolah swasta di Kabul, Afghanistan, Selasa, 5 Oktober 2021.AP PHOTO/AHMAD HALABISAZ Perempuan dan guru berdemonstrasi di dalam sekolah swasta untuk menuntut hak dan kesetaraan pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan, dalam pertemuan Hari Guru Nasional, di sebuah sekolah swasta di Kabul, Afghanistan, Selasa, 5 Oktober 2021.

Kesadaran risiko global

Selain itu menurut sosiolog Jerman Ulrich Beck (1992), fitur mendasar dari globalisasi adalah pengembangan kesadaran risiko global.

Dampak globalisasi itu muncul karena adanya masalah global bersama yang mengancam orang-orang di banyak negara.

Contohnya termasuk ancaman terorisme, perang nuklir internasional, munculnya kejahatan terorganisir yang didanai terutama melalui perdagangan narkoba internasional, dan ancaman kehancuran bumi akibat pemanasan global, hingga ancaman pandemi global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Global
Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com