Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ibuku yang Terinfeksi Covid Dijadikan Kelinci Percobaan"

Kompas.com - 16/10/2021, 18:17 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Keluarganya berkata bahwa para dokter ingin mengalihkannya ke perawatan paliatif tanpa persetujuan mereka.

"Saya adalah penyintas dari plot mengerikan ini," katanya.

Bruna Morato, seorang pengacara yang mewakili 12 orang whistleblower, mengatakan kepada senat bahwa para dokter diancam dan dipecat jika mereka tidak menyetujui pengobatan yang belum terbukti ini.

Perusahaan tersebut juga dituduh sengaja tidak menyebutkan Covid-19 dalam catatan kematian para pasien untuk menyembunyikan skala permasalahan ini.

Baca juga: Foto Viral Pevoli Brasil Pakai Masker Saat Laga, Ada Alasan Menyentuh di Baliknya

Prevent Senior berkata kepada BBC melalui pernyataan tertulis bahwa Irene dan Tadeu "menerima semua dukungan klinis dan medis" dan perusahaan tidak pernah melakukan tindakan perawatan yang bertentangan dengan etika medis demi mengurangi biaya.

Mereka juga berkata tuduhan terhadap perusahaan tersebut di muka Senat "tak berdasar" dan "merupakan hukuman publik". Perusahaan tersebut juga berkata tidak pernah memecat pegawainya karena pengakuan mereka.

Pedro Batista, CEO perusahaan tersebut, mengaku kepada para senator bahwa Covid-19 tak ditulis dalam laporan pasien setelah dua minggu, karena mereka dianggap tidak lagi menularkan virus.

Namun dia menyangkal menguji obat yang belum terbukti khasiatnya kepada pasien tanpa sepengetahuan mereka.

Saat ini, Prevent Senior sedang diselidiki oleh jaksa penuntut federal, polisi, dan diinvestigasi secara terpisah oleh penegak hukum negara bagian São Paulo.

Kasus ini, yang telah menimbulkan kemarahan publik di negara tersebut, menimbulkan kontroversi politik. Pemerintah federal disalahkan karena longgarnya aturan mereka atas perawatan terkait Covid-19.

Senat juga telah mendengar bahwa pemerintahan Bolsonaro telah berulang kali tidak mengacuhkan tawaran dari perusahaan obat Pfizer yang menjual 70 juta dosis vaksin mereka.

Pekan depan, laporan final hasil investigasi ini akan dibuka untuk umum, dan kemungkinan akan menuduh Bolsonaro telah melakukan pelanggaran serius dalam respon terhadap pandemi, yang mengakibatkan lebih dari 600.000 kematian.

Katia Castilho berkata keluarganya merasa sangat "hancur".

"Hari ketika ayah saya meninggal dunia, dia seharusnya menerima dosis pertama vaksin," ujarnya. "Saya kehilangan ayah dan ibu saya karena virus yang sudah ada vaksin (untuk melawannya).

"Menyangkal sains bisa menyebabkan orang lain tewas, tapi ketika Anda memikirkan tentang uang dan kepentingan yang terlibat dalam semua ini… Saya tidak bisa terus diam."

* Vinicius Lemos di São Paulo berkontribusi untuk laporan ini

Baca juga: Ribuan Warga Brasil Tumpah di Jalan, Tuntut Pemakzulan Presiden Jair Bolsonaro

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com