Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Aktivitas China di Pangkalan Angkatan Laut Kamboja, AS Cemas Minta Transparansi

Kompas.com - 14/10/2021, 20:05 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

PHNOM PENH, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) menuduh Kamboja kurang transparan tentang kegiatan konstruksi China di pangkalan angkatan laut Ream.

AS pun mendesak pemerintah Kamboja untuk mengungkapkan kepada rakyatnya soal keterlibatan militer Beijing.

Baca juga: PM Kamboja Datangi Rapat Zoom Lawan Politiknya dan Beri Ancaman

Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) pada Rabu (13/10/2021) mengumumkan apa yang dikatakannya sebagai gambar satelit konstruksi pada Agustus dan September dari tiga bangunan baru dan dimulainya pembangunan jalan baru di pangkalan Angkatan Laut Ream, Kamboja.

Juru bicara kedutaan AS Chad Roedemeier dalam sebuah pernyataan menyatakan, kehadiran militer asing di Ream akan melanggar konstitusi Kamboja dan merusak keamanan regional.

“Pemerintah Kamboja belum sepenuhnya transparan tentang maksud, sifat, dan ruang lingkup proyek ini atau peran militer RRC, yang menimbulkan kekhawatiran tentang penggunaan fasilitas angkatan laut yang dimaksudkan,” katanya, merujuk pada China melansir Reuters pada Rabu (13/10/2021).

"Rakyat Kamboja berhak mengetahui lebih banyak tentang proyek di Ream dan memiliki suara terkait bentuk perjanjian militer ini, yang memiliki implikasi jangka panjang bagi negara mereka."

Baca juga: Mengenal Prahok, Terasi ala Kamboja yang Awet 3 Tahun

Hubungan Kamboja dengan AS merenggang dalam beberapa tahun terakhir, karena tuduhan AS bahwa partai yang berkuasa di negara itu menganiaya lawan-lawannya.

Ada juga kekhawatiran tentang pengaruh China yang semakin besar di negara Asia Tenggara itu.

Setahun yang lalu, Kamboja mengatakan telah meruntuhkan fasilitas yang didanai AS di pangkalan angkatan laut Ream untuk memungkinkan ekspansi lebih lanjut.

AS mengatakan Kamboja setahun sebelumnya menolak tawarannya untuk memperbaiki pangkalan itu.

Kamboja telah berulang kali membantah laporan bahwa mereka berencana membiarkan China menempatkan pasukannya di fasilitas itu.

Baca juga: Langka dan Hampir Punah, Rusa Gonggong Besar Ditemukan di Kamboja

Langkah seperti itu akan signifikan bagi China di kawasan di mana AS selama beberapa dekade mempertahankan kehadiran regionalnya, melalui pangkalan yang pernah dioperasikannya atau latihan bersama di negara-negara seperti Thailand dan Filipina.

Phay Siphan, juru bicara pemerintah Kamboja, mengatakan konstruksi China di Ream adalah bagian dari bantuan pembangunannya.

"Pelabuhan kami terbuka untuk semua ketika konstruksi selesai," kata Phay Siphan, menambahkan bahwa China tidak membangun fasilitas untuk militernya.

“Jika ada teman-teman lain yang ingin membantu membangun, kami izinkan dan ketika pembangunan selesai, kami persilakan semua negara untuk menggunakannya,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com