Gagasan tentang pembatasan kekuasaan kerajaan ini akan berlanjut hingga akhir Abad Pertengahan, yang memengaruhi tonggak sejarah seperti Magna Carta dan kelahiran Parlemen Inggris.
Baca juga: Tokoh Terpopuler Abad Pertengahan
Dominasi Gereja selama Abad Pertengahan Awal adalah alasan utama para sarjana, mencap periode tersebut sebagai “tidak tercerahkan” (atau dikenal sebagai abad kegelapan).
Tapi sebenarnya gagasan itu secara khususnya dicetuskan oleh cendekiawan dari Reformasi Protestan pada abad ke-16 dan masa Pencerahan abad ke-17 dan ke-18 saja.
Mereka meyakini, para pendeta menekan kemajuan intelektual demi kesalehan agama. Tetapi biara-biara Kristen awal ada yang mendorong keaksaraan dan pembelajaran, dan banyak biarawan abad pertengahan adalah pelindung seni dan seniman itu sendiri.
Salah satu biarawan yang sangat berpengaruh pada Abad Pertengahan Awal adalah Benediktus dari Nursia (480-543), yang mendirikan biara besar Montecassino.
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Charlemagne, Penguasa Eropa Abad Pertengahan yang Ubah Rakyatnya Jadi Kristen
Sebelum Abad Pertengahan Awal, kemakmuran pertanian Eropa sebagian besar terbatas di selatan. Wilayah itu umumnya memiliki tanah yang sangat cocok untuk bajak gores, generasi awal alat pertanian.
Namun, penemuan bajak berat, yang dapat membalikkan tanah liat yang jauh lebih subur, selanjutnya menggembleng pertanian Eropa utara pada abad ke-10.
Inovasi kunci lainnya pada periode itu adalah tali leher kuda, yang ditempatkan di sekitar leher dan bahu. Ini memungkinkan kuda digunakan untuk mendistribusikan barang berat dan melindungi hewan saat menarik gerobak atau bajak.
Kuda terbukti jauh lebih kuat dan efektif daripada lembu, dan kerah kuda akan merevolusi pertanian dan transportasi. Penggunaan tapal kuda logam telah menjadi praktik umum pada 1000 M.
Para ilmuwan juga percaya adanya periode hangat pada Abad Pertengahan, yang terjadi dari 900 hingga 1300.
Menghangatnya dunia yang memberikan perubahan pada cuaca dikombinasikan dengan kemajuan penting dalam teknologi pertanian, disebut memicu perkembangan pesat pertanian pada periode tersebut.
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Al-Ghazali, Filsuf Muslim Abad Pertengahan
Di antara mitos yang lebih populer tentang "Abad Kegelapan" adalah gagasan bahwa gereja Kristen abad pertengahan menekan ilmuwan alam, melarang prosedur seperti otopsi dan pembedahan. Ini pada dasarnya menghentikan semua kemajuan ilmiah.
Namun, bukti sejarah tidak mendukung gagasan ini. Kemajuan mungkin lebih lambat di Eropa Barat selama Abad Pertengahan Awal, atau cenderung stabil.
Sementara pada saat yang sama, perkembangan ilmu pengetahuan matematika dan sains justru melesat di dunia Islam.
Perkembangannya didukung oleh literatur Yunani dan teks-teks kuno lainnya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Terjemahan Latin dari “Buku Kompendatif tentang Perhitungan dengan Penyelesaian dan Penyeimbangan,” oleh astronom dan matematikawan Persia abad kesembilan Al-Khawarizmi (780 M hingga 850 M), akan memperkenalkan Eropa pada aljabar.
Termasuk juga persamaan linear dan kuadrat, dengan versi Latin dari nama Al-Khawarizmi yang memberi kita kata "algoritma."
Baca juga: Mengenal Al Khawarizmi, Pakar Matematika Muslim Pelopor Aljabar dan Algoritma
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.