Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Dmitry Muratov, Jurnalis dari Rusia Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2021

Kompas.com - 09/10/2021, 06:37 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Dmitry Muratov adalah jurnalis asal Rusia yang menerima Hadiah Nobel Perdamaian 2021 karena membela kebebasan berekspresi di negaranya.

Komite Nobel menghargai dan mengapresiasi Muratov yang selama beberapa dekade membela kebebasan berbicara di Rusia di bawah kondisi yang semakin menantang.

"Jurnalisme bebas, independen, dan berbasis fakta berfungsi untuk melindungi dari penyalahgunaan kekuasaan, kebohongan, dan propaganda perang," kata Komite Nobel itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir BBC pada Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Mengenal Maria Ressa, Jurnalis Filipina Penerima Hadiah Nobel Perdamaian 2021

"Tanpa kebebasan berekspresi dan kebebasan pers, akan sulit untuk berhasil mempromosikan persaudaraan antarbangsa, perlucutan senjata, dan tatanan dunia yang lebih baik untuk berhasil di zaman kita," tambahnya.

Dmitry Muratov (59), yang merupakan salah satu pendiri dan editor surat kabar independen Novaya Gazeta, mendedikasikan Hadiah Nobel Perdamaian untuk para jurnalis Rusia yang telah dibunuh karena pekerjaan mereka.

Hadiah Nobel Perdamaian diberikan kepada Dmitry Muratov sehari setelah peringatan 15 tahun pembunuhan Anna Politkovskaya, salah satu reporter investigasi terkemuka dan kritikus vokal terhadap perang Rusia di Chechnya.

Anna Politkovskaya tewas ditembak di lift di blok flatnya.

"Saya tidak bisa menerima semua pujian itu. Ini berkat Novaya Gazeta dan mereka yang tewas saat membela hak orang untuk kebebasan berbicara," katanya kepada kantor berita Rusia, Tass.

Baca juga: Jurnalis Maria Ressa dan Dmitry Muratov Menang Nobel Perdamaian berkat Membela Kebebasan Berekspresi

Siapakah Dmitry Muratov itu?

Dmitry Muratov yang lahir di Kuybyshev pada 30 Oktober 1961 adalah salah satu pendiri Novaya Gazeta pada 1993 dan sejak itu ia bekerja sebagai editornya.

Novaya Gazeta adalah salah satu dari sedikit surat kabar yang tersisa di Rusia yang sangat kritis terhadap elite penguasa, khususnya Presiden Vladimir Putin.

Diterbitkan tiga kali seminggu, media Dmitry Muratov secara teratur menjalankan investigasi terhadap dugaan korupsi dan malapraktik lainnya di kalangan penguasa, dan menyoroti penderitaan orang-orang yang dianggapnya sebagai korban penindasan di Rusia.

Surat kabar Novaya Gazeta telah menjadi sasaran ancaman dan pelecehan, termasuk atas pelaporan pelanggaran hak asasi manusia di Chechnya.

Politkovskaya adalah salah satu dari 6 jurnalis dan kontributor Novaya Gazeta yang dibunuh sehubungan dengan pekerjaan mereka sejak 2000.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Abiy Ahmed, Pemenang Nobel Perdamaian yang Kini Pimpin Perang Saudara di Ethiopia

Kremlin yang sering menentang surat kabar Novaya Gazeta mengucapkan selamat kepada Dmitry Muratov atas Hadiah Nobel Perdamaian yang ia terima.

"Dia terus bekerja sesuai dengan cita-citanya sendiri, dia mengabdi pada mereka, dia berbakat, dia berani," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Sebelum menerima Hadiah Nobel Perdamaian 2021, pada 29 Mei 2010, ia menerima Four Freedoms Award untuk Kebebasan Berbicara Novaya Gazeta di Middelburg, Belanda, seperti dilansir People Pill.

Pada 18 Januari 2010, Dmitry Muratov menerima Legion of Honor, penghargaan tertinggi Perancis, di tingkat Chevalier (Kesatria).

Pada 2007, jurnalis pria ini memenangi International Press Freedom Award dari Komite untuk Melindungi Jurnalis.

Penghargaan tersebut diberikan kepada jurnalis Rusiia itu yang menunjukkan keberanian dalam membela kebebasan pers di tengah serangan, ancaman, atau pemenjaraan.

Sementara itu, sekutu tokoh oposisi yang dipenjara Alexei Navalny, Ruslan Shaveddinov, mengkritik pilihan komite Nobel Perdamaian itu.

"Dari pada pidato sok dan munafik tentang 'kebebasan', mereka bisa melindungi seseorang yang selamat dari upaya pembunuhan dan telah disandera oleh para pembunuh," cuit Ruslan Shaveddinov.

Baca juga: Trump Diusulkan Terima Nobel Perdamaian karena Tak Memulai Perang

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Global
Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Global
Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Global
Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Global
Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Global
Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Global
Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Global
Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Global
[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

Global
Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Global
Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Global
Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Global
Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com