Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa dan Berapa Kekayaan PIF, Pembeli dan Pemilik Baru Newcastle United

Kompas.com - 08/10/2021, 11:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

NEWCASTLE, KOMPAS.com - Public Investment Fund (PIF) dari Arab Saudi resmi mengambil alih kepemilikan klub kasta teratas Liga Inggris, Newcastle United.

Kantor berita AFP pada Kamis (7/10/2021) mewartakan, pembelian Newcastle United oleh PIF disepakati pada angka 300 juta pounds (Rp 5,8 triliun), setelah sempat terjadi perselisihan hukum.

Di kesepatakan pengambilalihan Newcastle United juga dijamin bahwa pemerintah Arab Saudi tidak akan mengendalikan klub berjuluk The Toon Army tersebut.

Baca juga: Resmi, Konsorsium Arab Saudi Akuisisi Newcastle United

Lalu, siapa PIF dan dari mana aliran dana mereka?

Dikutip dari situs web resminya, PIF adalah lembaga penampung dana umat (Sovereign Wealth Fund) milik Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Sovereign Wealth Fund merupakan dana investasi milik negara dari uang yang dihasilkan oleh pemerintah, dan sering kali berasal dari cadangan surplus suatu negara, menurut penjelasan Investopedia.

Logo Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi.WIKIMEDIA COMMONS Logo Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi.
Di situs web PIF, dikatakan bahwa misi mereka adalah memimpin pembangunan ekonomi lokal, melokalisasi teknologi dan pengetahuan mutakhir, memperluas portofolio aset internasional, berinvestasi di sektor dan pasar global dengan membangun kemitraan strategis, dan meluncurkan inisiatif untuk membantu mewujudkan Visi 2030.

PIF didirikan pada 1971 di bawah Dekrit Kerajaan No (M/24), yang awalnya untuk membantu mendirikan perusahaan-perusahaan yang sangat penting bagi perekonomian Arab Saudi.

Kemudian, PIF dirombak pada Maret 2015 ketika Dewan Menteri Kerajaan mengeluarkan Resolusi 270.

Baca juga: PM Inggris Bantah Bantu Putra Mahkota Arab Saudi Ambil Alih Newcastle United

Resolusi tersebut berisi penempatan SWF di bawah arahan Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan (CEDA) yang baru dibentuk, dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman ditunjuk sebagai Ketua PIF.

"Langkah besar ini memberi PIF otonomi yang lebih luas dan tanggung jawab strategis nasional yang lebih jelas," demikian keterangan di situs webnya.

Berapa kekayaan PIF?

Pangeran Mohammed bin Salman.AFP/FAYEZ NURELDINE Pangeran Mohammed bin Salman.
Dikutip dari daftar swfinstitute.org, PIF menempati urutan ke-9 di dunia dalam deretan SWF terkaya.

Kekayaan PIF adalah 430 miliar dollar AS (Rp 6,11 kuadriliun), tertinggi ke-8 di Asia dan terkaya ke-3 di Timur Tengah.

Adapun peringkat pertama diduduki oleh Norway Government Pension Fund Global, SWF milik Norwegia dengan kekayaan 1,36 triliun dollar AS (Rp 19,4 kuadriliun).

Dengan dana sebanyak itu, PIF menginvestasikan kekayaannya ke 13 sektor yaitu konstruksi, finansial, hiburan dan olahraga, telekomunikasi dan IT, kedirgantaraan dan pertahanan, pertambangan, energi terbarukan, pangan dan agrikultur, kesehatan, retail, otomotif, transportasi dan logistik, serta real estate.

Di Newcastle United, PIF mengambil alih 80 persen saham. Akuisisinya dinilai dapat mengubah nasib The Magpies, julukan lain klub, yang belum pernah memenangi trofi mayor lagi sejak 1969.

Newcastle United bahkan sempat dua kali terdegradasi di masa kepemilikan Mike Ashley selama 14 tahun.

Baca juga: Newcastle Dibeli PIF, Ini Peran Pangeran MBS dan Kontroversinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com