Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buat Tuduhan Palsu Langgar Pembatasan, Polisi Inggris Perkosa dan Bunuh Sarah Everard

Kompas.com - 30/09/2021, 08:39 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com – Pada Rabu (28/9/2021), pengadilan di Inggris menggelar sidang mengenai seorang polisi yang memperkosa dan membunuh seorang wanita bernama Sarah Everard.

Polisi bernama Wayne Couzens (48) tersebut mulanya menculik Everard ketika dalam perjalanan pulang dan memborgolnya atas tuduhan palsu melanggar pembatasan Covid-19.

Insiden tersebut terjadi pada Maret. Everard lalu dikabarkan hilang dan penyelidikannya menjadi salah satu kasus yang menggemparkan publik Inggris.

Baca juga: Aksi Berkabung Sarah Everard Berujung Bentrok, Protes Kini Berkembang Lawan Kekerasan terhadap Perempuan

Setelah itu, jenazah Everard ditemukan di hutan sepekan setelah dia diculik. Diketahui dia dicekik kemudian dibakar sebagaimana dilansir AFP.

Couzens, yang bertugas di Kepolisian Metropolitan London, ditetapkan sebagai tersangka lalu mengakui penculikan, pemerkosaan, dan pembunuhan terhadap Everard pada Juli.

Dalam persidangan, jaksa Tom Little mengatakan bahwa Couzens menargetkan wanita yang bekerja sebagai eksekutif marketing berusia 33 tahun tersebut pada 3 Maret.

Saat melakukan aksinya, Couzens sebenarnya tidak sedang tidak bertugas tetapi mengenakan ikat pinggang polisi.

Saat melihat Everard, dia menculiknya dengan tuduhan palsu melanggar pembatasan virus corona dan memborgolnya. Sebelumnya, Couzens juga menunjukkan kartu anggota kepolisian.

Baca juga: Komisaris Polisi Metropolitan Inggris Menolak Mundur Usai Bentrok Pecah Saat Peringatan Sarah Everard

Rekaman kamera keamanan menunjukkan, Couzens menunjukkan kartu anggota kepolisian kemudian memborgol Everard sebelum memasukkannya ke dalam mobil yang dia sewa.

Little menambahkan, pasangan suami istri yang lewat dengan mobil juga menyaksikan insiden tersebut.

Keduanya mengira seorang petugas polisi yang menyamar sedang melakukan penangkapan.

Little menuturkan, Couzens memanfaatkan pengetahuan dan pengalamannya tentang patroli polisi yang memberlakukan pembatasan dalam melancarkan aksinya tersebut.

Baca juga: Hadir di Memorial Sarah Everard, Kate Middleton Dikritik Netizen

Rentan

Mantan pacar Everard juga angkat bicara. Dia menuturkan bahwa Everard adalah wanita yang cerdas dan bijaksana.

Dia menambahkan, Everard tidak akan masuk ke mobil dengan orang asing kecuali dipaksa atau dimanipulasi.

Seorang pengacara mengatakan, Everard sedang dalam perjalanan pulang dari rumah temannya ketika dia diculik.

“Itu membuatnya lebih rentan dan lebih mungkin untuk tunduk pada tuduhan bahwa dia telah melanggar peraturan Covid,” kata pengacara.

Baca juga: Kepolisian Metropolitan London Dibanjiri Kritikan karena Aksinya dalam Memorial Pembunuhan Sarah Everard

Hakim tengah mempertimbangkan apakah akan menjatuhkan hukuman kurungan seumur hidup kepada Couzens.

Hukuman tersebut akan diumumkan pada Kamis (30/9/2021).

Sebelum sidang, Kepolisian Metropolitan London dalam sebuah pernyataan mengutuk kejahatan yang dilakukan Couzens.

“Kami muak, marah dan hancur oleh kejahatan pria ini, yang mengkhianati semua yang kami perjuangkan,” bunyi pernyataan itu.

Baca juga: Malam Memorial untuk Sarah Everard Korban Pembunuhan di London Berakhir Ricuh

Selain itu, Kepolisian Metropolitan London juga telah memecat Couzens.

Para demonstran berkumpul di luar pengadilan dan memegang spanduk bertuliskan slogan-slogan yang mengkritik polisi.

Pemerintah juga berjanji untuk memperbaiki undang-undang setelah pembunuhan Everard memicu kemarahan yang meluas atas kurangnya keamanan perempuan di ruang publik.

Baca juga: Mayat Sarah Everard Ditemukan di Hutan Setelah Seminggu Hilang, Polisi Aktif Didakwa sebagai Pelaku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com