Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Klaim Luncurkan Rudal Hipersonik, Teknologi Militer Mereka Makin Maju

Kompas.com - 29/09/2021, 15:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara mengeklaim sukses mengembangkan rudal hipersonik setelah meluncurkannya pada Selasa (28/9/2021).

Jika klaim itu benar, maka negara penganut ideologi Juche itu kembali membuat gebrakan dalam teknologi militer mereka.

Sebelumnya, dua tetangga Utara, Korea Selatan dan Jepang mendeteksi Pyongyang menembakkan rudal balistik ke laut.

Baca juga: Korea Utara Uji Coba Rudal Hipersonik, Negosiasi Makin Sulit Tercapai

Rudal hipersonik dirancang untuk terbang di lintasan terbang rendah, tapi bisa melesat hingga lima kali kecepatan suara.

Keberadaan senjata hipersonik selama ini menjadi isu yang begitu panas antara Amerika Serikat(AS), China, dan Rusia.

Tetapi Korea Utara kini berkoar berhasil mengembangkannya. Bahkan, senjata tersebut didesain mampu membawa hulu ledak nuklir.

Kantor berita pemerintah KCNA melaporkan, misil itu sesuai dengan syarat teknis yang diajukan para peneliti pertahanan.

Termasuk di antaranya stabilitas saat diluncurkan, kemampuan bermanuver, dan karakteristik peluncuran.

Wahana peluncur hipersonik, yang disokong tenaga roket, merupakan aset militer terbaru yang diinginkan Kim Jong Un saat pertemuan partai Januari lalu.

Baca juga: AS Uji Rudal Hipersonik, Melesat 5 Kali Kecepatan Suara


Dalam rapat tersebut, Kim juga menghendaki Utara mengembangkan rudal balistik antar-benua jarak jauh, kapal selam nuklir, maupun persenjataan taktis lainnya.

KCNA dilansir Sky News Rabu (29/9/2021) melaporkan, tes pada Selasa membuktikan stabilitas "ampul bahan bakar".

Singkatnya, Korea Utara mengembangkan teknologi pengisian bahan bakar propelan cair, yang tetap siap digunakan bahkan setelah bertahun-tahun.

Tes ini terjadi sepekan setelah adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, meminta supaya AS dan Korea Selatan menghentikan permusuhan dengan mereka.

Baca juga: Rusia Uji Coba S-500 Prometheus, Diklaim Bisa Rontokkan Rudal Hipersonik

Kim adik menyatakan, mereka akan mempertimbangkan dialog dan negosiasi jika keduanya menanggalkan kebijakan yang dianggap standar ganda.

Dia merespons ucapan Presiden Selatan Moon Jae-in di Sidang Umum PBB, yang menyerukan perlunya mengakhiri Perang Korea.

Secara teknis, dua Korea masih berperang karena konflik pada 195-1953 tersebut berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com