BAGHDAD, KOMPAS.com - Para pengungsi dan kelompok-kelompok marjinal yang kesulitan mencuci pakaian sekarang bisa terbantu dengan mesin cuci yang diputar tangan, yang diciptakan oleh warga Inggris, Navjot Sawhney.
Divya, demikian nama mesin cuci bertenaga tangan ini, dibuat di Inggris dan sudah dikirim ke berbagai tempat yang tak memiliki akses air maupun listrik, kondisi yang memaksa pengungsi dan kelompok-kelompok marjinal lain mencuci pakaian secara manual.
Salah satu penerima Divya adalah pengungsi di Irak.
Baca juga: Catat, Cara Merawat Mesin Cuci agar Tetap Awet dan Efektif
"Puas sekalinya rasanya melihat mereka bisa kembali mencuci pakaian dengan mudah," kata Sawhney.
Ia menambahkan, mesin cuci bertenaga tangan yang ia buat seperti "mengembalikan martabat" yang selama ini hilang.
"Di berita, mereka ini seperti hidup susah di kawasan yang bergolak, tapi sejatinya mereka ini juga seperti kita, ingin hidup normal," katanya.
Selain pengungsi, yang juga menerima mesin cuci murah ini adalah penyandang disabilitas, perempuan penyintas kekerasan dalam rumah tangga, dan orang-orang yang pernah ditawan oleh kelompok teroris.
Sawhney terbang ke Irak untuk membagikan mesin cuci Divya.
Ia bertemu dengan keluarga-keluarga yang masih mencari anggota mereka yang hilang, beberapa di antara mereka mengalami trauma berat dan mengenaskan.
Ia menjelaskan mencuci pakaian secara manual boros waktu, boros tenaga, boros air dan bisa menyebabkan sakit punggung dan iritasi kulit.
Baca juga: Simak, 3 Tanda Mesin Cuci Harus Diganti
Di banyak kawasan, tugas mencuci pakaian secara manual diserahkan kepada perempuan.
"Divya sangat menghemat air dan waktu ... itu artinya kaum perempuan punya lebih waktu mengerjakan kegiatan lain yang lebih produktif," kata Sawhney.
Ia terinspirasi membuat mesin cuci tanpa listrik saat menjadi relawan di India.
Di negara ini, ia melihat tetangga-tetangganya terlihat begitu berat mencuci pakaian.
Proyek membuat mesin cuci bertenaga tangan ia mulai tahun 2018 dan sekarang menerima pesanan tak kurang dari 15 negara.
Kini ia tengah merancang program distribusi di Uganda, India, Lebanon, dan Yordania.
Baca juga: Ternyata, 8 Benda Ini Bisa Dicuci dengan Mesin Cuci
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.