Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Akan Pamerkan Semua Persenjataan dan Peralatan Canggih dalam Pertunjukan Udara Terbesar

Kompas.com - 27/09/2021, 13:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

 

BEIJING, KOMPAS.com - Militer China akan memamerkan persenjataan dan peralatan tercanggih dalam pertunjukan udara terbesar pekan ini.

Pertunjukan udara terbesar China dibuka di kota selatan Zhuhai pada Selasa (28/9/2021), setelah ditunda selama setahun akibat pandemi Covid-19.

Surat kabar yang dikelola pemerintah Global Times melaporkan akan ada "pertunjukan penerbangan yang mempesona" yang melibatkan J-20, jet tempur paling canggih militer China.

Baca juga: Terancam Gagal Bayar, AS Rupanya Utang ke China Rp 15.256 Triliun

Ada pun pesawat militer canggih lainnya, seperti pesawat perang elektronik J-16D, drone WZ-7, dan drone WZ-8, yang akan dipamerkan secara statis di area pameran luar ruangan untuk pertama kalinya, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Senin (27/9/2021).

Pertunjukan udara terbesar China tersebut dapat menyoroti bagaimana upaya "Negeri Tirai Bambu" meningkatkan teknologi kedirgantaraan dalam negeri, hadir di tengah persaingan strategis yang berkembang di Asia Pasifik.

Amerika Serikat, Inggris dan Australia baru-baru ini mengumumkan pakta keamanan trilateral untuk kawasan Indo-Pasifik, termasuk penyediaan kapal selam bertenaga nuklir ke Australia.

Sementara para pemimpin Quad bertemu langsung untuk pertama kalinya di Gedung Putih pada Jumat (31/9/2021).

Baca juga: Yao Ming, Pebasket China yang Tertawanya Jadi Bahan Meme Ikonik

Quad mencakup AS, Australia, Jepang, dan India, yang dipandang sebagai upaya untuk melawan kebangkitan China, yang telah menjadi semakin keras di kawasan Indo-Pasifik, khususnya di Laut China Selatan yang disengketakan dan di atas Taiwan.

“Ketika China menghadapi ancaman yang meningkat dari Barat, China perlu meningkatkan kemampuan industri militer, penerbangan, dan kedirgantaraannya,” kata Song Zhongping, seorang komentator militer dan mantan instruktur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) pada sektor teknologi rudal.

Lebih dari 100 pesawat China telah terdaftar dalam pertunjukan udara terbesar tersebut untuk memamerkan kekuatan militer dan ambisi luar angkasa, meliputi roket awak generasi berikutnya dan kendaraan peluncuran angkat berat.

Di antara persenjataan yang dipajang, beberapa merupakan produk yang ingin diekspor China, seperti AG600, pesawat amfibi terbesar di dunia, yang dirancang untuk peran pemadam kebakaran dan penyelamatan laut.

Wing Loong II, sebuah drone bersenjata yang mirip dengan MQ-9 Reaper Amerika, telah dijual ke pelanggan termasuk Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, dan Pakistan, saat China bersaing dengan saingan Barat untuk meningkatkan ekspor militer.

Baca juga: Serial Ultraman Tiga Dilarang Tayang di China karena Terlalu Kasar

Serangkaian produk drone baru bernama Feihong, termasuk helikopter tak berawak, rudal, dan generasi baru drone siluman, akan memulai debutnya di pameran pertunjukan udara terbesar China tersebut.

“Beijing bermaksud tidak hanya mendorong pesawat militer dan teknologi kedirgantaraan buatan lokal, tetapi juga kemampuannya untuk memenuhi hampir semua kebutuhan militer di luar sana,” kata Kelvin Wong, analis teknologi pertahanan yang berbasis di Singapura di Janes.

Sementara itu, Taiwan telah berulang kali mengeluhkan serangan oleh angkatan udara China. Beijing mengklaim pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai miliknya.

China juga telah membangun pulau buatan dan mendirikan pos-pos militer jauh ke Laut China Selatan, yang juga diklaim oleh Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei dan Taiwan.

Klaimnya atas hampir seluruh laut, berdasarkan sembilan garis putus-putus China yang kontroversial, ditolak oleh pengadilan di Den Haag pada 2016 setelah Filipina mengambil tindakan hukum. Namun, Beijing telah mengabaikan keputusan itu.

Baca juga: China akan Bangun Proyek Litium Senilai Rp 4,99 Triliun di Sulawesi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com