BERLIN, KOMPAS.com - Pemilu Jerman mulai digelar pada Minggu (26/9/2021) waktu setempat, dan salah satu calon kanselir baru adalah Armin Laschet.
Kandidat kanselir baru Jerman dari partainya Angela Merkel ini kampanyenya tidak berjalan lancar, tetapi bukan berarti tak ada peluang menang di pemilu Jerman.
Armin Laschet (60) dikenal sebagai orang yang ramah dan memiliki reputasi yang digambarkan oleh majalah Der Spiegel sebagai kemampuan "mengabaikan" lawan-lawannya, bahkan ketika popularitasnya sedang turun.
Baca juga: Preview Pemilu Jerman: Siapa Kanselir Baru Pengganti Angela Merkel?
Setelah terpilih sebagai kepala Partai Uni Demokratik Kristen (CDU) pada Januari, Laschet untuk beberapa waktu jelas difavoritkan memenangi pemilu Jerman, guna menggantikan posisi Angela Merkel yang mundur.
Namun, survei baru-baru ini menunjukkan aliansi konservatif CDU dan Christian Social Union (CSU), partai saudaranya di Bavaria, tertinggal di belakang Sosial Demokrat (SPD) dan berada di ambang hasil pemilu Jerman terburuk sejak Perang Dunia II.
Titik rendah Armin Laschet adalah pada Juli ketika tertangkap kamera sedang tertawa saat memberikan penghormatan kepada para korban banjir di Rhine-Westphalia Utara. Dia adalah pemimpin regional wilayah itu.
Armin Laschet juga banyak dikritik karena tanggapannya yang ragu-ragu terhadap pandemi Covid-19 di wilayah itu.
Surat kabar Sueddeutsche Zeitung bahkan menyebut Armin Laschet terkadang bertindak impulsif.
Armin Laschet sebelumnya tak diperkirakan memenangi suara untuk menjadi pemimpin CDU, dan melanjutkan untuk mengamankan nominasi konservatif untuk menjadi kandidat kanselir Jerman, setelah pertempuran berlarut-larut dengan Markus Soeder yang lebih populer dari CSU.
Dia juga secara tak terduga menang di pemilu Jerman regional 2017 yang di Rhine-Westphalia Utara, negara bagian terpadat di "Negeri Bir".
Saat ditanya dalam wawancara TV baru-baru ini apakah dia pikir sering diremehkan, Armin Laschet menjawab, "Banyak yang pasti salah perhitungan".
Sebagai pemeluk Katolik yang taat, Armin Laschet lahir di Aachen, Jerman barat, dekat perbatasan dengan Belgia dan Belanda. Ayahnya bekerja sebagai penggali batu bara.
"Ketika Anda turun di tambang, tidak masalah dari mana rekan Anda berasal, apa agamanya, atau seperti apa penampilannya. Yang penting, bisakah Anda mengandalkannya," katanya kepada rekan-rekan partai pada Januari, dikutip dari AFP.
Baca juga: Jelang Pemilu Jerman, Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui
Armin Laschet awalnya belajar hukum di Munich sebelum bekerja sebagai jurnalis, termasuk selama beberapa tahun menjadi editor surat kabar Katolik.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.