Kepada VOA,Kakak perempuannya, Beryl Awuor, mengatakan sebelum kematiannya adiknya mengkhawatirkan nyawanya.
Ibu dua anak ini mendapat kabar duka pada 5 Mei. Dia diberitahu bahwa adiknya bunuh diri. Tapi keluarga tidak percaya akan alasan itu.
"Mereka melakukan postmortem di Arab Saudi," katanya.
“Kami menduga mereka memukulnya sebelum membunuhnya. Kami melihat goresan di wajahnya, dia juga memiliki luka dalam di sekitar dadanya. Dia tertekan dengan sesuatu.”
Baca juga: Tertukar Jadi Miskin Saat Lahir, Wanita Kaya Arab Saudi Dapat Ganti Rugi Rp 7,6 Miliar
Awour mengatakan keluarganya tidak pernah menerima penjelasan untuk luka-luka itu.
"Bahkan orang yang melakukan postmortem di sini tidak menjelaskannya kepada kami. Saya masih dalam kegelapan (soal kematiannya)," katanya.
Keluarga menerima sertifikat kematian Alouch dan paspornya.
Setidaknya 100.000 orang Kenya bekerja di Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Sebagian besar sebagai pekerja rumah tangga atau melakukan pekerjaan kasar lainnya.
Amnesty International mengatakan para pekerja di Timur Tengah sering mengeluhkan kurangnya pembayaran untuk pekerjaan mereka, kerja paksa, penganiayaan fisik, pemerkosaan, dan kondisi kerja yang berbahaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.