Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Misteri “Torso Adam”, Kasus Ritual Brutal yang Sisakan Potongan Jasad di Sungai Thames

Kompas.com - 23/09/2021, 23:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Misteri "torso Adam" menjadi kasus pembunuhan anak terlama yang belum terpecahkan dalam sejarah Kepolisian Metropolitan Inggris hingga saat ini.

Dua puluh tahun yang lalu, seorang anak muda Afrika dibunuh secara brutal, kepala dan anggota tubuhnya hilang, sementara tubuhnya dibuang di Sungai Thames.

Identitas bocah itu tetap menjadi misteri. Dia hanya dikenal sebagai "Adam", nama yang diberikan kepadanya oleh detektif.

Pada Desember 2006, tubuh Adam dimakamkan di kuburan tak bertanda di pemakaman London.

BBC mewartakan, selama bertahun-tahun sejumlah penangkapan dan terobosan forensik dilakukan. Tapi tidak ada yang didakwa atas pembunuhannya.

Baca juga: Ritual Senangkan Dewa Hujan, Gadis Kecil di India Diarak Telanjang

Penemuan torso

Jasad mungil itu ditemukan oleh Aidan Minter (21 September 2001), yang saat itu sedang berjalan melintasi Tower Bridge di pusat kota London menuju pertemuan bisnis.

“Saat itu air pasang cukup tinggi, saya kira itu manekin penjahit,” kenang Aidan. Dia jarang berbicara tentang kasus ini.

"Kemudian itu datang di bawah jembatan, dan saat itulah saya melihat detailnya - luka dan tubuh itu sendiri."

Polisi menarik mayat itu dari air, ke hulu dekat dengan Teater Globe. Bagi Aidan momen penemuan jasad mungil itu masih nyata dalam memorinya sampai hari ini.

Baca juga: Ritual Minta Hujan, 6 Anak di Bawah Umur di India Diarak Telanjang

Celana orange

Anak laki-laki itu berkulit hitam. Bagian tubuhnya mungkin telah berada di dalam air hingga 10 hari. Dia meninggal karena diamputasi lengan, kaki, dan kepalanya dengan sangat ahli.

Bagian-bagian tubuh lainnya tidak pernah ditemukan, hanya ada bagian torso.

Tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik atau seksual, dan dia diberi makan dengan baik. Hanya ada celana pendek orange tersemat pada jasad itu, sesuatu yang kemudian memberi petugas terobosan pertama mereka dalam kasus ini.

Labelnya adalah "Kids & Company" dan ukuran serta warnanya hanya dapat ditemukan di sejumlah kecil toko di Jerman.

Hampir seminggu setelah mayat itu ditemukan, para detektif meminta bantuan dari masyarakat termasuk program BBC Crimewatch UK. Sekitar 60 orang dipanggil membantu, tetapi tidak ada terobosan.

Baca juga: Sokushinbutsu, Ritual Mumifikasi Diri Para Biksu Buddha Jepang Kuno

Sebuah ritual

Detektif mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memberikan nama kepada bocah itu, Adam.

Tes menunjukkan bahwa Adam berusia antara empat dan tujuh tahun. Dia tinggal di Afrika sampai tak lama sebelum kematiannya.

Jejak sirup obat batuk juga ditemukan di perutnya. Jika dia tidak sehat, apakah mereka yang membunuhnya cukup peduli untuk memberinya obat? Atau apakah mereka menggunakannya untuk membuatnya mengantuk sebelum pembunuhan?

Para ahli sepakat bahwa - karena tubuh Adam telah disembelih dengan ahli - itu mungkin pembunuhan untuk sebuah ritual. Beberapa orang mengira itu pembunuhan "muti", ritual di Afrika Selatan.

Dalam ritual itu, bagian tubuh korban diambil dan digunakan oleh dukun sebagai "obat" untuk klien, yang misalnya ingin memenangkan kesepakatan bisnis atau mendapatkan keberuntungan.

Pakar lain percaya itu lebih mungkin merupakan pengorbanan manusia, dalam versi sistem kepercayaan Yoruban yang menyimpang dari Nigeria.

Persembahan sesat kepada dewi Oshun, dewa yang biasanya dikaitkan dengan air dan kesuburan. Bukti forensik selanjutnya memberi lebih banyak kepercayaan pada teori itu.

Baca juga: Tiba-tiba Batalkan Ritual Pernikahan, Mempelai Wanita Tak Suka Calon Suaminya

Tersangka awal

Pada Juli 2002, pekerja sosial di Glasgow menjadi khawatir tentang keselamatan dua gadis yang tinggal bersama ibunya, seorang wanita Afrika berusia awal 30-an.

Para pekerja sosial menemukan benda-benda ritual yang aneh di rumahnya. Pada sidang pengadilan untuk merawat anak-anak, wanita bernama Joyce Osagiede itu menceritakan kisah pemujaan, pembunuhan, dan pengorbanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com