Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muak dengan Image Buruk, Facebook Inisiasi Project Amplify

Kompas.com - 22/09/2021, 15:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Perusahaan teknologi Facebook tampaknya bosan dengan semua berita buruk tentang mereka.

Facebook selama ini telah dituduh menjadi tempat pembuangan misinformasi vaksin, agitprop konservatif, mempermalukan tubuh, dan bahaya sosial lainnya.

Dilansir The New York Times, hal ini membuat Facebook berencana menggunakan News Feed Facebook sendiri.

Ini demi mempromosikan perusahaannya sendiri.

Baca juga: Facebook Portal Go dan Portal Plus untuk Video Call Meluncur, Harga Mulai Rp 2 Jutaan

CEO Mark Zuckerberg sudah menandatangani inisiatif, dengan nama kode Project Amplify, pada bulan Agustus 2021.

Perusahaan lantas dengan cepat mulai menguji rencana pemasaran di tiga kota AS.

"Idenya adalah mendorong item berita pro-Facebook, yang beberapa di antaranya ditulis oleh perusahaan. Ini akan meningkatkan citranya di mata pengguna," tulis laporan Times, mengutip tiga orang yang mengetahui hal itu.

"Tapi langkah itu sensitif karena Facebook sebelumnya tidak memposisikan News Feed sebagai tempat di mana ia memoles reputasinya sendiri."

"Beberapa eksekutif pada pertemuan itu terkejut dengan proposal tersebut," kata seorang peserta."

Baca juga: Seorang Pria Mengaku Unggah Foto Istrinya Berhubungan Seks dengan Atasannya di Facebook

Project Amplify hanyalah salah satu bagian dari dorongan multifaset untuk meningkatkan citra Facebook.

Pada Januari, Times melaporkan, Facebook juga memutuskan akan ada lebih sedikit permintaan maaf.

Perusahaan mulai menutup akses ke datanya dan menutup peneliti yang menggunakannya.

Facebook juga dilaporkan mulai menjauhkan Zuckerberg dari skandal platform media sosial.

Baca juga: Zipmex Dapat Dana Segar dari Co-Founder Facebook

Mereka fokus untuk membentuknya kembali sebagai inovator, atas permintaannya.

"Mereka menyadari bahwa tidak ada orang lain yang akan membela mereka, jadi mereka perlu melakukannya dan mengatakannya sendiri," ujar Katie Harbath, mantan direktur kebijakan publik. Facebook.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com