Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota di Belgia Namai Jalannya dari Pekerja Seks Nigeria, Seperti Apa Kisahnya?

Kompas.com - 20/09/2021, 21:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Empat anggota dari jaringan perdagangan orang juga telah ditangkap, dan pada Januari lalu mereka mendapat hukuman penjara lebih dari empat tahun.

Dengan menamai jalan baru "Osayande", pihak berwenang kota Brussels ingin menunjukkan kepada semua lapisan masyarakat tentang persoalan "perempuan yang terlupakan, yang menjadi korban perdagangan manusia, kekerasan seksual dan pembunuhan".

Penamaan jalan baru dari seorang nama pekerja seks ini merupakan pertama kalinya ada di negara ini, menurut lembaga penyiaran RTBF di Belgia.

Jalan baru yang ada di utara kota Brussel ini, menjadi satu bagian dari inisiatif dewan kota untuk menamai jalan-jalan dengan nama perempuan.

Dewan sebelumnya telah memberikan nama jalan dengan nama-nama perempuan terkenal termasuk pejuang perempuan di masa Perang Dunia II Yvonne Nèvejean dan Andrée De Jongh. Juga penamaan jembatan Suzan Daniel, seorang aktivis LGBT Belgia.

Tapi anggota dewan kota Brussel, Ans Persoons mengatakan:"Feminisme bagi kami bukan melulu tentang perempuan yang unggul.

Baca juga: Skandal Marguerite: PSK Simpanan Pangeran Inggris, Pemeras Pria Kaya, dan Pembunuh Suaminya

"Feminisme inklusif adalah tentang hak-hak perempuan dan perjuangan di setiap lapisan sosial."

Persoons mengatakan, 42 persen perempuan di Belgia yang berusia 16-69 tahun punya pengalaman kekerasan fisik.

"Persentase ini jauh lebih tinggi di kalangan pekerja seks. Dan, oleh sebab itu kenapa Eunice Osayande layak dijadikan nama jalan."

Jalan yang masih dalam pembangunan, secara resmi akan dibuka beberapa bulan ke depan.

Dewan kota mengatakan pekerja seks dan komunitas buruh migran akan diundang untuk berpidato pada peresmian tersebut.

Baca juga: Istrinya Dijadikan Pekerja Seks, Pria Ini Masih Minta Jatah Fee

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com