Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Web: Garis Miring Ganda di Alamat Situs adalah Kesalahan

Kompas.com - 19/09/2021, 12:38 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Setiap membuka situs web, di alamat yang diketikkan, selalu muncul secara otomatis garis miring ganda.

Tak ada yang tahu apa fungsi sebenarnya. Tapi, tanpa garis miring ganda itu, seolah ada yang kurang dari suatu situs.

Ternyata, menurut pendiri World Wide Web, Tim Berners-Lee, garis miring ganda di setiap alamat situs web adalah suatu "kesalahan".

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Terciptanya WWW atau World Wide Web

Dia bahkan mengaku bahwa jika dia dapat kembali dan mengubah keadaan, tanda baca ganda miring ganda ini akan dihilangkan.

Ilmuwan Inggris, menurut BBC News, mengatakan bahwa garis miring ganda itu "tidak ada gunanya".

"Mengetikkan "//" membuat orang menggunakan jari telunjuk mereka secara berlebihan, membuang-buang waktu, dan menggunakan lebih banyak kertas," ungkapnya.

Alamat lainnya, memang masih relatif penting untuk browser.

Baca juga: Dilelang, Source Code World Wide Web Laku Rp 78 Miliar

Kembali di "masa lalu" internet, ada protokol http, protokol gopher, dan protokol ftp.

Semuanya masih diikuti dengan titik dua dan garis miring ganda.

Saat ini, internet punya lebih banyak protokol yang digunakan, seperti Skype dan AIM.

Situs modern ini bisa dipakai untuk memulai panggilan VoIP atau pesan instan.

Praktis tidak ada referensi ke garis miring ganda di web.

Dalam sebuah wawancara dengan The Times of London, Berners-Lee mengaku dapat dengan mudah mendesain ulang URL agar tidak memiliki garis miring ganda.

Baca juga: Bapak Internet Jual Source Code World Wide Web

Mungkin sebagai hasilnya, kalau dijalankan, ini akan mengurangi frustrasi awal, kebingungan atas alamat web, dan menghemat di atas kertas.

Seiring dengan evolusi web 3.0, dunia mungkin akan melihat akhir dari garis miring ganda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com